Respons Gus Yahya soal Heboh Prabowo Bahas Jatah Tambang Buat PBNU

Rabu, 22/11/2023 10:13 WIB
Respons Gus Yahya soal Heboh Prabowo Bahas Jatah Tambang Buat PBNU. (Nuoline)

Respons Gus Yahya soal Heboh Prabowo Bahas Jatah Tambang Buat PBNU. (Nuoline)

Jakarta, law-justice.co - Belum lama ini, sebuah cuplikan video yang berisikan pernyataan Prabowo Subianto viral di media sosial karena calon presiden nomor urut dua itu menyinggung izin usaha pertambangan (IUP) bekas badan usaha swasta yang dibagikan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Pernyataan itu terucap oleh Prabowo saat menjawab pertanyaan dalam sebuah acara bertajuk `Diskusi Bersama Perwakilan Kiai Kampung se-Indonesia` di Malang, Jawa Timur.

"Pemerintah Pak Jokowi sudah mencabut 2.600 izin tambang dari swasta-swasta dan sudah diberikan, pertama ke PBNU. Itu pancing-pancing yang akan dibagi," ujar Prabowo dalam video tersebut.

Merespons pernyataan Prabowo itu, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf menjelaskan isu pemberian lahan tambang kepada PBNU sudah lama.

Dia menjelaskan hal itu berawal dari pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara pembukaan Muktamar NU di Lampung 2021 lalu.

Gus Yahya mengatakan konsesi tambang bagi PBNU itu langsung diproses, namun belum selesai saat ini.

"Kan sudah lama itu. Itu kan presiden pidato waktu pembukaan Muktamar di Lampung tahun 2021 dan langsung diproses sudah itu, cuma belum selesai prosesnya," kata pria yang akrab disapa Gus Yahya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (21/11).

Gus Yahya menegaskan ucapan soal konsesi tambang tersebut tidak ada hubungannya dengan pilpres saat ini.

"Wong dulu belum ada apa-apa dikasih kok memang. Ini presiden waktu Muktamar itu saya siapkan konsesi untuk NU gitu dan langsung diproses cuma sekarang belum selesai," kata dia.

Presiden Jokowi memang sempat menyinggung siap memberikan konsesi lahan pertambangan kepada NU. Janji itu diutarakan dalam pidato pembukaan Muktamar NU di Pesantren Darussa`adah, Lampung, 22 Desember 2021 lalu.

Tawaran itu Jokowi sampaikan karena terkesan dengan kader-kader muda potensial NU. Ia yakin mereka bisa menjadi lokomotif pembangunan.

Jokowi mengatakan konsesi itu bisa diberikan dalam bentuk sebuah holding yang dikoordinir PBNU untuk menampung potensi besar yang dimiliki organisasi dalam berkiprah memberikan maslahat bagi masyarakat, agama, bangsa, dan negara.

"Saya menawarkan yang muda-muda ini dibuatkan sebuah wadah bisa PT atau kelompok usaha dan pemerintah, saya siapkan. Kalau siap saya menyiapkan konsesi. Baik itu konsesi terserah dipakai lahan pertanian silakan, saya juga siapkan konsesi minerba. Yang pengen bergerak di usaha usaha nikel misalnya, batubara, bauksit, usaha koper tembaga silakan," kata Jokowi kala itu.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar