Menlu Retno Sebut Masih Ada 6 WNI di Gaza, Evakuasi Terkendala

Sabtu, 04/11/2023 19:17 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (Dok. Kemenlu)

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (Dok. Kemenlu)

Jakarta, law-justice.co - Masih ada enam Warga Negara Indonesia (WNI) di Gaza, Palestina yang hingga kini terkepung di tengah perang antara Israel dan militan Hamas. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengonfirmasi jumlah WNI yang berkenan untuk dievakuasi sebanyak tiga orang, sementara sisanya memutuskan bertahan.

Retno mengatakan hingga kini proses evakuasi masih berlangsung. Evakuasi mendapat kendala soal waktu yang lama lantaran para WNI berada di wilayah konflik yang terdampak perang.

"Ini dalam kondisi yang tidak normal sehingga prosesnya juga memakan waktu yang cukup lama, tetapi kita terus berhubungan dengan para WNI kita yang masih ada di Gaza," kata Retno usai mendampingi Presiden Jokowi melepas bantuan untuk Palestina di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (4/11/2023).

Retno berkata ketiga WNI yang hendak dievakuasi itu yakni satu bapak dan dua anak. Bapak dua anak itu menikah dengan warga Palestina. Sedangkan tiga WNI lainnya yang memilih bertahan merupakan relawan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) di Rumah Sakit Indonesia.

Pemerintah sebelumnya berhasil mengevakuasi empat WNI dari jalur Gaza ke Kairo, Mesir pada awal November ini. Keempat WNI tersebut adalah seorang bapak beserta 3 anaknya, dan istri yang juga merupakan warga negara Palestina. Mereka dievakuasi setelah menempuh perjalanan sejauh 367 kilometer dari Rafah ke Kairo.

Pemerintah Indonesia juga pada hari ini mengirimkan jutaan ton bantuan kemanusian yang mencakup berbagai jenis kebutuhan seperti makanan dan obat-obatan, perlengkapan wanita serta anak-anak. Ditambah, terdapat alat penunjang disabilitas - hegiene kit, selimut dan barang-barang lainnya.

Bantuan itu diterbangkan menuju Bandara El Arish di Mesir, yang lokasinya paling dekat dengan Gaza. Dari bandara itu, bantuan bakal diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Mesir untuk kemudian disalurkan ke Gaza melalui badan Persatuan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) yang merupakan dua badan kemanusiaan yang beroperasi di tengah perang.

Retno Marsudi pun mengklaim Indonesia telah maksimal melancarkan diplomasi demi Israel menghentikan serangan militernya ke wilayah Palestina, yang telah menewaskan banyak masyarakat sipil. Retno berkata telah menyampaikan aspirasi Indonesia seiring pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken beberapa waktu lalu.  

Merujuk United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dari Kementerian Kesehatan Gaza, selama periode 7 Oktober-2 November 2023, lebih dari 9.100 warga Palestina tewas akibat perang antara Israel dan kelompok militan Hamas.

Korban Palestina paling banyak berada di Jalur Gaza, yakni korban jiwa 9.061 orang dan korban luka 22.911 orang. Sementara di wilayah Tepi Barat korban jiwanya 132 orang dan korban luka 2.281 orang. Dalam periode sama, jumlah total korban jiwa dari pihak Israel sekitar 1.419 orang dan korban lukanya 5.415 orang menurut keterangan pemerintah setempat.

(Rohman Wibowo\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar