Respons Tim Anies-Imin soal Ancaman Amien Rais Syndrome Pilpres 2024

Rabu, 01/11/2023 12:46 WIB
Ke KPU, Anies Beri Jempol & Cak Imin Melambai saat Lewat Rumah Mega. (RMOL).

Ke KPU, Anies Beri Jempol & Cak Imin Melambai saat Lewat Rumah Mega. (RMOL).

Jakarta, law-justice.co - Juru Bicara Bacapres Anies Baswedan, Billy David mengklaim karakter pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Pilpres 2024 jauh berbeda dengan era Amien Rais pada Pilpres 2004 silam.

Hal ini disampaikan merespons pernyataan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengingatkan Amien Rais syndrom soal rendahnya elektabilitas pasangan AMIN di sejumlah hasil survei elektabilitas capres.

"Karakter ini yang saya rasa berbeda dengan era Pak Amien Rais dulu," kata Billy seperti melansir cnnindonesia.com, Rabu (1/11).

Istilah Amien Rais syndrom sempat dipopulerkan oleh analis politik Eep Saefulloh Fatah kepada Anies.

Istilah itu merujuk pada fenomena tingginya popularitas Amien di era reformasi 1998 dulu. Namun, ketika maju pada Pemilu 2004, Amien hanya memperoleh 14 persen suara.

Billy menilai banyaknya jumlah massa ketika menghadiri acara AMIN di berbagai daerah merupakan relawan dan simpatisan tanpa imbalan rupiah.

Baginya, massa tersebut merupakan orang-orang yang datang untuk menyuarakan dan menitipkan aspirasi tentang perubahan.

"Selain kader partai yang bekerja solid, relawan dan simpatisan juga sangat antusias dalam pengerahan massa," kata dia.

"Mengutip pernyataan pak JK, ketika acara di Makassar, jika tidak ada bus-bus maka tidak ada pengerahan massa berbayar," tambah dia.

Billy mengatakan AMIN merupakan pasangan dwitunggal yang saling menguatkan. Gagasan dan visi misi AMIN diklaimnya lebih jelas dan mewakili orang yang gelisah untuk menginginkan perubahan.

"Amien Rais syndrome ini sebenarnya warning sign bagi AMIN dan pendukung agar dimaknai tetap menapak bumi, tidak jemawa dan terus tetap bekerja dalam optimisme," kata dia.

Disisi lain, Ketua DPP PKB Daniel Johan memastikan pasangan AMIN mengantisipasi ancaman Amien Rais syndrom bagi pasangan AMIN.

"Iya segala hal akan kita antisipasi dengan baik dan detail, jangan lengah dan over pede dengan sambutan rakyat yang begitu meriah," kata Daniel.

Daniel mengatakan pasangan AMIN terus melakukan konsolidasi kekuatan kader dan relawan hingga ke tingkat tempat pemungutan suara (TPS).

Tidak hanya itu, dia mengatakan pasangan AMIN akan menjadi kekuatan bersama silent majority untuk memastikan pilpres dan pemilu ini berjalan jujur, adil, dan tanpa kecurangan.

"Sehingga benar-benar mewujudkan kekuatan kedaulatan rakyat," kata dia.

Sebelumnya Mardani mengingatkan Amien Rais syndrom soal rendahnya elektabilitas pasangan AMIN di sejumlah hasil survei elektabilitas capres.

"Ketika reformasi Pak Amien itu melambung sekali, yang hadir penuh tapi ketika Pemilu 2004 cuma dapat 14 persen," kata Mardani di kompleks parlemen, Selasa (31/10).

Pasangan Anies-Cak Imin memang selalu berada di posisi terendah dalam sejumlah hasil survei dibanding dua pesaingnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Elektabilitas Anies rata-rata di pelbagai hasil survei bahkan tak beranjak dari 20 persen.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar