KJRI Nyatakan Tak Ada WNI yang Jadi Korban Kebakaran Hutan Kanada

Senin, 21/08/2023 12:02 WIB
Menteri Kesehatan Senegal dipecat karena rumah sakit kebakaran yang menewaskan 11 bayi baru lahir (antara)

Menteri Kesehatan Senegal dipecat karena rumah sakit kebakaran yang menewaskan 11 bayi baru lahir (antara)

Jakarta, law-justice.co - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Vancouver memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban pada musibah kebakaran di Kanada.

Saat ini otoritas Kanada telah menetapkan status darurat atas peristiwa tersebut.

Berdasarkan data KJRI Vancouver, saat ini ada 28 WNI menetap di Kelowna, yang mayoritas adalah mahasiswa.

"Sedangkan di Yellowknife tercatat tidak ada WNI tinggal di wilayah tersebut. Hingga saat ini tidak ada juga WNI menjadi korban kebakaran," tulis KJRI Vancouver dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (20/8).

Namun untuk mengantisipasi memburuknya situasi, KJRI Vancouver bersama Kelompok Mahasiswa Indonesia dan Kelompok Masyarakat Indonesia di Kelowna telah mengatur proses evakuasi.

"Tujuan evakuasi antara lain Wisma Indonesia di Vancouver, Evacuation Centre Kota Kelowna, dan beberapa kota di sekitar Kelowna," kata KJRI.

KBRI Ottawa, KJRI Vancouver dan KJRI Toronto juga telah mengeluarkan imbauan kepada para WNI untuk meningkatkan kewaspadaan, mempersiapkan perlengkapan pelindung pernafasan, dan mengikuti imbauan serta arahan otoritas setempat.

Segera hubungi hotline Perwakilan RI terdekat jika memerlukan bantuan, yaitu KBRI Ottawa +1 613 410 1481, KJRI Vancouver +1 778 788 1992, dan KJRI Toronto +1 416 312 5514.

Dua wilayah Kanada yang mengalami kebakaran ini yaitu British Columbia dan wilayah Barat Laut. Peristiwa ini menyebabkan puluhan ribu warga Kanada mengungsi.

Dilansir AFP pada Sabtu (19/8), Menteri Lingkungan Kanada Shane Thompson mengungkapkan sekitar 19 ribu warga dievakuasi dari kota Yellowknife yang merupakan ibu kota wilayah Barat Laut selama 48 jam.

"Lebih dari 15 ribu melakukan perjalanan melalui darat dan 3.800 telah diterbangkan, dengan sekitar seribu staf penting tetap berada di kota dan daerah sekitarnya," cuit Shane Thompson di Twitter.

Seorang pejabat di Yellowknife juga mengungkap pihaknya telah menerbangkan lebih dari 3.500 orang dengan 40 penerbangan ke Calgary. Mereka juga menyediakan hampir 500 kamar hotel bagi para pengungsi.

 

 

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar