Diungkap Mantan Perdana Menteri, Sekarang Israel Masuk Perang Saudara

Kamis, 27/07/2023 07:34 WIB
Tentara Israel di Suriah (IDF)

Tentara Israel di Suriah (IDF)

Jakarta, law-justice.co - Setelah parlemen meloloskan rancangan undang-undang yang memicu perpecahan, mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, menyatakan bahwa negaranya sudah memasuki perang saudara.

"Ini merupakan ancaman serius. Kami masuk ke dalam perang saudara sekarang," ujar Olmert, seperti melansir cnnindonesia.com.

Olmert mengatakan Israel bakal didera pembangkangan rakyat yang bisa berdampak pada stabilitas negara hingga kemampuan pemerintah untuk bekerja.

"Pemerintah memutuskan untuk mengancam dasar-dasar demokrasi Israel, dan ini bukan sesuatu yang dapat diterima atau ditoleransi," tutur Olmert.

Isu perang saudara memang sudah merebak sejak pemerintah Israel mengajukan program reformasi sistem peradilan melalui satu paket rancangan undang-undang.

Salah RUU yang menjadi sorotan terkait dengan kinerja Mahkamah Agung Israel. RUU itu membatasi kewenangan MA.

Netanyahu dan para pendukungnya berdalih bahwa saat ini, Mahkamah Agung sudah menjadi institusi yang berisi para elite. Mereka mengklaim MA tak lagi mewakili kepentingan rakyat.

Namun, sebagian warga lainnya menolak amandemen tersebut. Menurut mereka, perombakan sistem peradilan itu mencoreng demokrasi Israel.

Rencana perombakan ini pun memicu gelombang unjuk rasa dari segala kalangan. Sejumlah warga menolak rencana perombakan sistem peradilan yang digagas Netanyahu, tapi sebagian lainnya mendukung pemerintah.

Massa pendukung dan penolak rencana pemerintah itu terkadang bertemu di satu titik. Kericuhan pun tak terhindarkan.

Di tengah kerusuhan yang terus membara, sejumlah pejabat Israel memperingatkan Netanyahu bahwa situasi di Israel dapat berubah menjadi perang saudara dengan cepat.

Netanyahu sendiri akhirnya mengakui bahwa Israel memang sudah di ambang perang saudara. Ia lantas memutuskan untuk menunda pembahasan reformasi sistem peradilan tersebut.

Walau menunda pembahasan, Netanyahu menegaskan bahwa reformasi itu bakal tetap disahkan. Parlemen pun akhirnya meloloskan RUU itu pada Selasa.

 

 

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar