Cerita Tragis Suami di Lampung, Rumah Dirampok Istri Ditemukan Tewas

Jum'at, 26/05/2023 15:40 WIB
Ilustrasi perampokan dan pembunuhan di Rumah (Lifedaily)

Ilustrasi perampokan dan pembunuhan di Rumah (Lifedaily)

Bandar Lampung, law-justice.co - `Ya Allah Istriku!` histeris suami menemukan istri tewas di rawa.

Nasib tragis yang dialami oleh suami asal Lampung.

Syoik melihat rumah yang sudah berantakan dirampok orang tak dikenal.

Tak hanya itu, suami kaget lantaran melihat istrinya tak ada di rumah.

Tak ada yang menyangka ternyata istri telah di culik sang perampok.

Diketahui istri dua hari hilang.

Namun baru saja dikabarkan jika sang istri ditemukan tewas di dekat rawa.

Melihat mayat sang istri, suami menangis histeris.


Lantas bagaimana kronologi awalnya? dan bagaimana kondisi korban saat ditemukan tak bernyawa?

Berikut kisah pilu seorang wanita bersuami bernama Warsih.

Warga asal Kampung Penawar Rejo Unit 1 Kabupaten Tulangbawang, Lampung itu ditemukan tewas pada Rabu (24/5/2023).


Warsih disebutkan menjadi korban penculikan sekaligus perampokan yang terjadi di rumahnya.

Kisah pilu ini berawal saat suami dari Warsih, Mustam pulang setelah melaksanakan salat Subuh di masjid pada Senin (22/5/2023).

"Jam 5 kurang 10 menit saya jalan ke masjid, dan pukul 05.10 WIB saya pulang melihat rumah sudah dalam keadaan berantakan," jelas Mustam.

Selain rumah dalam keadaan berantakan, dirinya juga kehilangan satu unit mobil jenis Avanza dengan nomor polisi BE 1693 TY.

Bahkan istri Mustam juga ikut dibawa pada aksi perampokan yang terjadi sekira pukul 05.00 WIB tersebut.

"Yang dibawa mobil dan istri saya disekap (diculik), yang utama istri hilang berat kepikiran hingga saat ini," ucapnya.

Selang beberapa jam usai kejadian terjadi, mobil hasil perampokan tersebut ditemukan berada di parkiran Pasar Unit II Kecamatan Banjar Agung.


Saat ditemukan keadaan mobil tersebut dalam kondisi terkunci.

Terpisah Kasat Reskrim Polres Tulangbawang, AKP Wido Dwi Arifiya Zaen saat dihubungi membenarkan adanya kejadian perampokan disertai penculikan tersebut.

"Ya benar terdapat aksi dugaan perampokan di Kecamatan Banjar Agung," terangnya kepada Tribunlampung.co.id.


Menurutnya kini pihaknya juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan melakukan proses penyelidikan lebih jauh.

"Saat ini pelaku masih dalam proses penyelidikan lebih jauh," tegasnya.

Warsih ditemukan tewas

Dua hari hilang, Warsih korban dugaan pembunuhan, perampokan dan penculikan ditemukan ditemukan tewas di daerah rawa wilayah Kampung Penawar Rejo Unit 1 Tulangbawang Lampung.

Adapun jenazah korban dugaan pembunuhan, perampokan dan penculikan di Tulangbawang ditemukan di rawa dengan kondisi sudah membengkak.

Jenazah korban perampokan dan penculikan ditemukan tewas oleh salah satu warga yang ada di Kampung Penawar Rejo Unit 1 Tulangbawang dengan keadaan sudah sedikit membusuk.

"Iya sudah ketemu di daerah Rawa Kampung Penawar Rejo di situ, dalam keadaan meninggal dunia," ujar Deska, Kepala Kampung Moris Jaya.

Menurutnya penemuan jenazah itu diketahui pertama kali oleh para warga di daerah setempat.


"Ditemukan oleh warga Penawar setempat, sudah dalam keadaan bau dan membengkak," ungkapnya.

"Warga di sana menelepon warga kami dari penemuan itu," paparnya.

Sosok Warsih

Korban dugaan perampokan dan penculikan di Tulangbawang, Warsih dikenal sebagai sosok ibu rumah tangga yang pendiam.

Warsih, korban dugaan perampokan dan penculikan jarang sekali terlihat membaur bersama sejumlah warga di lingkungan sekitar.

Dandi (30) warga sekitar menuturkan sosok Warsih memang dalam kehidupan sehari-hari cukup tertutup dan selalu berada di rumah.

"Beliau memang di rumah terus ngak pernah keluar, keluar paling nganterin anaknya mengaji," terangnya,

Bahkan sehari sebelum kejadian terjadi warga tidak melihat korban pergi keluar rumah, sama seperti hari biasanya.

"Sebelum kejadian memang nga kelihatan, di rumah terus," ungkapnya.

Hal senada juga dikatakan Ruslan (56) saudara korban, dimana Warsih memang banyak melakukan aktivitas sehari-hari di dalam rumah.

"Yang aktif suaminya, baik bekerja di ladang dan berbaur di tengah masyarakat," jelasnya.

Korban hanya keluar saat terdapat keperluan, seperti belanja dan mengantarkan anak mengaji.

"Keluar seperlunya saja seperti mengantarkan anak mengaji," ucap Ruslan.

Menurutnya sebelum kejadian itu terjadi dirinya tidak melihat adanya kecurigaan sama sekali, akan adanya kejadian dugaan perampokan dan penculikan itu.

"Ngak ada kecurigaan sama sekali, kejadiannya seketika dilihat mobil sudah dibawa saat kami usai sholat shubuh di masjid," tuturnya.

(Kiki Agung\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar