Nasaruddin Umar: Jangan Jadikan Emosi Agama untuk Kepentingan Sesaat

Sabtu, 20/05/2023 09:35 WIB
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (Foto: Tribun)

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (Foto: Tribun)

Jakarta, law-justice.co - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengimbau masyarakat agar tak melibatkan emosi keagamaan terlalu jauh dalam menghadapi dinamika politik menjelang pesta demokrasi Pemilu 2024.

"Supaya emosi keagamaan itu tidak dilibatkan lebih jauh dalam rangka memperjuangkan satu kepentingan jangka pendek," kata Nasaruddin bersama tokoh agama lain saat beraudiensi dengan Komisi Pemilihan Umum atau KPU di Jakarta, dikutip Sabtu (20/5/2023)

Menurut Nasaruddin, hal itu penting agar pesta demokrasi yang berlangsung lima tahun sekali ini tidak mengganggu harmoni antarumat beragama, maupun internal umat beragama itu sendiri.

"Demikian kami para pimpinan agama ini memberikan semacam direction kepada anggota-anggota majelis tinggi agama kita di daerah, supaya ikut serta memberikan kematangan beragama dalam menghadapi pesta politik ini," kata Nasaruddin.

Mantan Wakil Menteri Agama itu tak menafikkan bahwa para tokoh agama itu tak mungkin melarang secara mutlak politik menggunakan bahasan agama, misalnya saat kampanye.

Namun Nasaruddin meyakini bahwa tetap ada prinsip dasar yang mesti dipegang bersama menghadapi kondisi seperti ini. Sehingga kata Nasaruddin, terhindarlah politisasi agama itu terjadi.

"Mari kita langsung ke demokrasi ini, tanpa mencederai persaudaraan kita satu sama lain.

Dengan prinsip itu kata Nasaruddin, tentu masyarakat seluruhnya bisa saling menerima satu sama lain.

Larang Rumah Ibadah untuk Politik
Menurut Nasaruddin, para tokoh agama terus menggaungkan larangan penggunaan rumah ibadah untuk aktivitas politik. "Kalau ada yang menampilkan partai politik, tak boleh menggunakan masjid atau rumah ibadah lainnya," kata dia.

Sebab itu, Nasaruddin mengatakan dengan kerja sama antara para tokoh agama ini dengan KPU maka kondisi Pemilu akan terus membaik.

"Jadi kami bersedia dipinjam mulutnya oleh KPU dalam rangka menciptakan satu kualitas bangsa dan umat yang kita cinta," ujar dia.

(Kiki Agung\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar