1.000 umat Muslim Berkumpul Malah ditembakin di Masjid AS

Kamis, 11/04/2024 10:04 WIB
foto : dailymail.co.uk

foto : dailymail.co.uk

law-justice.co - Sangat mengenaskan di hari raya Idulfitri malah ada aksi penembakan terjadi saat lebih dari 1.000 umat Muslim berkumpul di area luar Masjid Philadelphia usai menunaikan salat Idulfitri.  Peristiwa sangat memilukan saat Perayaan Idulfitri malah  berlimbah darah karena diwarnai insiden mencekam di Philadelphia, Amerika Serikat.

Penduduk setempat langsung kocar kacir  mencari perlindungan dan keselamatan  kesegala arah . Diberitakan sudah ada sebanyak tiga orang tertembak. Lima orang ditahan dan empat senjata ditemukan, menurut keterangan juru bicara Departemen Kepolisian Philadelphia.

 

USAToday melaporkan tempakan dilepaskan di sisi barat kota dekat Masjid Philadelphia pada Rabu (10/4) sekitar pukul 14.30 waktu setempat, dikutip Kamis (11/3/2024).

 

Kepala Polisi Philadelphia Kevin J. Bethel mengatakan penembakan itu sebagai pertarungan antara "dua faksi" di acara tersebut. "Ketika kita melihat orang-orang saling menyerang satu sama lain, sering kali mereka tidak peduli di mana mereka bertemu satu sama lain," katanya.

 Sekelompok mengeluarkan senjata dan menembak satu sama lain 

Ia menambahkan polisi akan menyelidiki apa yang menyebabkan kelompok tersebut mengeluarkan senjata dan menembak satu sama lain di tengah perayaan Idulfitri.

Unit polisi yang ditugaskan untuk mengawal perayaan tersebut mengatakan acara berjalan dengan baik sebelum penembakan terjadi. Setidaknya ada 30 tembakan yang terdengar, menurut penuturan Bethel.

 "Petugas telah menemukan  terdapat  dua faksi baku tembak," kata Bethel.

Empat pria dan seorang wanita tampak menembak, katanya. Seorang petugas menembaki salah satu penembak, yakni seorang anak laki-laki berusia 15 tahun. Tembakan itu mengenai bahu dan kakinya.

 Imam Quaiser D. Abdullah, Kepala Ikatan Muslim yang baru-baru ini ditunjuk di Philadelphia, menyebut insiden yang merusa perayaan Idulfitri tersebut sangat menyedihkan. Walikota Philadelphia Cherelle Parker telah menghubunginya dan mengumpulkan imam-imam lain, katanya.

 "Saya pikir kita akan menemukan cara untuk membongkar lebih maju  asal usul ( red benang merah ) ," kata Abdullah, "  

Para Imam lagi  berusaha  untuk meredakan ketegangan di komunitas kita," ia menambahkan.

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar