Irjen Teddy Minahasa Divonis Penjara Seumur Hidup, JPU Ajukan Banding

Minggu, 14/05/2023 11:11 WIB
Tersangka Irjen Pol Teddy Minahasa mengenakan rompi merah Kejaksaan saat menuju mobil tahanan usai pelimpahan tahap II kasus narkoba di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, Rabu (11/1/2023). Penyidik Ditresnarkoba Polda Metro Jaya resmi melimpahkan berkas perkara kasus narkoba mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minahasa dan sejumlah tersangka ke Kejaksaan Negeri Jakarta Barat. Robinsar Nainggolan

Tersangka Irjen Pol Teddy Minahasa mengenakan rompi merah Kejaksaan saat menuju mobil tahanan usai pelimpahan tahap II kasus narkoba di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, Rabu (11/1/2023). Penyidik Ditresnarkoba Polda Metro Jaya resmi melimpahkan berkas perkara kasus narkoba mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minahasa dan sejumlah tersangka ke Kejaksaan Negeri Jakarta Barat. Robinsar Nainggolan

law-justice.co - Terkait vonis penjara seumur hidup terpidana Inspektur Jenderal Teddy Minahasa Putra, Jaksa Penuntut Umum atau JPU resmi mengajukan banding.

Dalam data Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Jakarta Barat tertera bahwa Azam Akhmad Akhsya selaku jaksa memohonkan banding pada Jumat, 12 Mei 2023.

"Data pemohon banding Azam Akhmad Akhsya (JPU) pada Jumat, 12 Mei 2023," demikian bunyi SIPP PN Jakarta Barat yang dikutip pada Minggu, 13 Mei 2023.

Majelis hakim memvonis Teddy bersalah dalam kasus sabu ditukar dengan tawas. Dia dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Majelis hakim menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup untuk mantan Kapolda Sumatera Barat itu. Vonis ini lebih ringan dari tuntutan JPU, yakni hukuman mati.

Jaksa menilai Teddy adalah aktor intelektual kasus peredaran lima kilogram sabu dari Bukittinggi. Narkotika itu diambil dari 41,4 kilogram barang bukti sabu milik Polres Bukittinggi pada Mei 2023.

Teddy menyuruh mantan Kapolres Bukittinggi Ajun Komisaris Besar Polisi Dody Prawiranegara untuk menukar sabu dengan tawas. Kemudian Dody memerintahkan asistennya, Syamsul Ma`arif alias Arif, untuk menukar barang bukti tersebut.

Hingga akhirnya Dody dan Arif menjadi kurir untuk mengantarkan barang haram itu dari Padang ke Jakarta. Mereka juga berperan sebagai perantara jual beli sabu bersama Linda Pujiastuti alias Anita Cepu.

Sebelumnya, kuasa hukum Teddy, Hotman Paris Hutapea, merasa hakim hanya menyalin tuntutan dan replik dari JPU. "Pertimbangan hukum majelis hakim 99 persen meng-copy paste tuntutan dan replik dari jaksa," ujarnya di PN Jakarta Barat, Selasa, 9 Mei 2023.

Teddy Minahasa langsung mengajukan banding atas vonis penjara seumur hidup tersebut usai sidang pada Selasa lalu. Anggota tim pengacara Teddy, Anthony Djono, mewakili kliennya untuk mengajukan banding pada Kamis, 11 Mei 2023.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar