Berburu Bos Kripto Bermasalah Berlanjut, Kini Giliran Bos Binance

Rabu, 29/03/2023 14:20 WIB
CEO Binance Changpeng Zhao (Dunia Fiintech)

CEO Binance Changpeng Zhao (Dunia Fiintech)

New York, AS, law-justice.co - Jumlah petinggi perusahaan kripto yang digugat terus bertambah. Kali ini giliran CEO Binance Changpeng Zhao.

Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas Amerika Serikat (AS) alias CFTC menggugat Binance soal dugaan melanggar delapan aturan perdagangan komoditas yang dirancang untuk mencegah dan mendeteksi pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Gugatan tersebut diajukan di pengadilan federal di Chicago pada Senin (28/3/2023) lalu. Beberapa isinya yakni:

  1. CFTC menuduh Binance mengoperasikan operasi perdagangan derivatif di AS dengan menawarkan perdagangan mata uang kripto termasuk bitcoin (BTC), eter (ETH), litecoin (LTC), tether ( USDT) dan Binance USD (BUSD), yang disebut sebagai komoditas.
  2. Binance diduga mengarahkan karyawan untuk memalsukan lokasi mereka melalui penggunaan jaringan pribadi virtual atau VPN.
  3. Binance disebut memiliki afiliasi AS yakni Binance.US untuk menciptakan sistem guna menyembunyikan jangkauan dan operasi sebenarnya.
  4. CFTC menuduh bahwa Zhao sebagai pemilik langsung atau tidak langsung dari entitas yang telah terlibat dalam aktivitas perdagangan eksklusif di platform Binance.
  5. CFTC menuduh bahwa Zhao sebagai pemilik langsung atau tidak langsung dari sekitar 300 akun Binance yang terpisah yang terlibat dalam perdagangan di Binance.
  6. Binance mengarahkan pelanggan di AS untuk menggunakan berbagai metode guna menghindari pembatasan pada pelanggan yang berbasis di AS.

 

“Binance menginstruksikan pelanggan AS untuk menghindari kontrol tersebut dengan menggunakan VPN untuk menyembunyikan lokasi mereka yang sebenarnya,” demikian isi gugatan CFTC dikutip dari Coindesk, Selasa (28/3).

Dalam siaran pers, Kepala Penasihat CFTC Gretchen Lowe menyebut tindakan Binance sebagai penghindaran yang disengaja terhadap hukum AS.

Melalui unggahan di blog Binance, Changpeng Zhao mengatakan bahwa gugatan yang diajukan berisi pembacaan fakta yang tidak lengkap. “Kami tidak setuju dengan karakterisasi dari banyak masalah yang dituduhkan dalam pengaduan tersebut,” kata Zhao.

Zhao mengatakan, Binance memiliki 750 orang dalam tim kepatuhan. “Banyak dengan latar belakang penegakan hukum dan badan pengatur,” kata dia.

Selain itu, Binance memiliki 16 lisensi dan pendaftaran di seluruh dunia.

Zhao menyoroti kebijakan perdagangan 90 hari di Binance. “Karyawan tidak diizinkan untuk menjual koin dalam waktu 90 hari sejak pembelian terbaru mereka, atau sebaliknya. Ini untuk mencegah pegawai aktif berdagang. Kami juga melarang karyawan berdagang di Futures,” tulis Zhao.

Ia juga mengomentari tuduhan CFTC terhadap dirinya. Zhao memiliki dua akun di Binance yakni untuk Kartu Binance dan kepemilikan kripto.

“Saya menyimpan kripto di Binance.com,” tulisnya. “Terkadang mengonversi kripto untuk membayar pengeluaran pribadi atau untuk kartu.”

Sebelum Zhao, ada beberapa petinggi perusahaan kripto maupun selebritas yang digugat, di antaranya:

Pendiri Terraforms Labs, pembuat kripto Terra Luna, Do Kwon ditangkap di Montenegro setelah menjadi buronan sejak September 2022. Dia berpotensi menghadapi lima gugatan

Pendiri bursa kripto FTX Sam Bankman-Fried ditangkap oleh otoritas Bahama Desember (12/12/2022). Ia diminta bertanggung jawab atas kebangkrutan FTX dan ratusan perusahaan yang terafiliasi.


Delapan selebritas termasuk Lindsay Lohan, Jake Paul, Ne-Yo dan rapper Lil Yachty digugat Securities and Exchange Commission (SEC) karena mempromosikan aset kripto ilegal yaitu Tronix (TRX) dan BitTorrent (BTT)


Jimmy Fallon, Justin Bieber dan Serena Williams digugat karena mempromosikan NFT Bored Ape Yacht Club pada akhir 2022


Tom Brady, Madonna dan Gwyneth Paltrow digugat oleh investor kripto terkait promosi FTX pada akhir 2022

(Kiki Agung\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar