Simak, Ini Cara Hindari Penipuan Atasnamakan Provider Telepon Seluler

Jum'at, 30/12/2022 22:39 WIB
Ilustrasi Penipuan (Istimewa)

Ilustrasi Penipuan (Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Ternyata penggunaan provider telepon seluler yang kian beragam menjadi celah penipuan yang dimanfaatkan penipu untuk melakukan aksi kejahatan. Biasanya target modus penipuan ini mengincar para pengguna yang lalai.

Adapun saat ini penggunaan provider telepon seluler (termasuk internet) bukan hanya untuk kebutuhan wajib. Melainkan untuk sekolah, kerja dan untuk sekedar kebutuhan hiburan mereka.

Dengan maraknya modus penipuan harus membuat para pengguna dan nasabah perbankan lebih waspada. Lakukan verifikasi sebelum memberikan data pribadi atau melakukan transaksi pengiriman uang pada provider telepon seluler.

Berikut ini beberapa modus penipuan mengatasnamakan provider telepon seluler melalui WhatsApp atau telepon yang perlu diwaspadai.

Modus Penipuan Mengatasnamakan Provider Telepon Seluler
Dalam melancarkan aksinya, pelaku umumnya memakai nomor luar negeri, misalnya +1xxx atau nomor yang menyerupai customer service provider telepon seluler.

Nomor telepon customer service provider telepon seluler yang digunakan biasanya berupa nomor cantik atau nomor dengan awalan +62 atau 021. Cara menghubunginya juga beragam seperti menelepon, mengirimkan SMS, atau chat via WhatsApp.

Beragam cara dilancarkan para pelaku supaya calon korban yakin. Mereka akan melakukan beberapa hal janggal agar menyerupai pihak provider telepon. Misalnya, nama akun ditulis "Official Account" atau "Akun Resmi". Kemudian, pelaku juga memakai logo atau gambar logo provider telepon sebagai profile picture di aplikasi chat.

Pelaku akan berpura-pura menghubungi nasabah dan mengaku pihak petugas resmi provider telepon seluler yang digunakan untuk berlangganan. Hal ini bisa dilakukan dari nomor acak atau memang sudah mendapatkan beberapa detail informasi korban.

Biasanya, pelaku mulai mengobrol dengan akrab agar korban merasa tertarik secara emosional. Pelaku kemudian akan memberitahukan bahwa poin provider seluler yang digunakan nasabah kini bisa dicairkan ke rekening pribadi seperti berikut:

"Selamat nasabah telah memenangkan sejumlah point reward yang bisa digunakan untuk membayar tagihan dan juga dapat dicairkan ke rekening BCA milik nasabah."

Menggunakan alasan verifikasi untuk pencairan poin, korban akan diminta untuk mengirimkan data diri. Korban akan diminta untuk mengirimkan data pribadi seperti KTP, nomor rekening, kartu ATM BCA, PIN, atau Kode OTP.

"Bahkan, beberapa penipu mungkin juga meminta korban untuk mengisi data pribadi tersebut melalui link palsu," seperti dikutip dari bca.co.id/awasmodus.

Dengan demikian, waspadai dan jangan pernah mengirimkan data-data pribadi perbankan ke pihak mana pun, termasuk ke pihak provider seluler.

Sebab, saat data pribadi perbankan tersebut sudah diberikan pada oknum yang tidak bertanggung jawab, kemungkinan akun bank BCA milik korban akan diakses dan dikurang uangnya oleh penipu.

Cara Menghindari Penipuan Mengatasnamakan Provider Telepon Seluler
Jika tidak ingin menjadi korban penipuan seperti ini, simak baik-baik tips berikut ini.

• Jangan langsung mempercayai jika ada telepon yang mengaku dari petugas Customer Service dari provider telepon seluler. Teliti dan konfirmasi kebenarannya terlebih dahulu, tidak hanya dari logo di WhatsApp.

• Jaga selalu kerahasiaan data pribadi perbankan seperti nomor kartu ATM, PIN, Kode CVV/CVC, kode OTP, dan lain-lain. Jika ada pihak yang mengatasnamakan customer service provider seluler atau siapapun meminta data yang dimaksud, jangan sampai jadi korban penipuan.

• Saat mengalami modus penipuan mengatasnamakan provider seluler, segera laporkan ke petugas bank. Untuk nasabah BCA, laporkan melalui nomor telepon Halo BCA di 1500888, tanpa awalan 021, +62, dll. Atau melalui aplikasi haloBCA yang bisa diunduh di App Store dan Play Store.

Demikian informasi mengenai modus penipuan mengatasnamakan provider telepon seluler dan cara mengatasinya, selalu cari tahu informasi lengkap mengenai modus ini di website BCA.

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar