Putin Instruksikan Akhiri Perang di Ukraina, Taktik atau Memang Kalah?

Jum'at, 23/12/2022 21:54 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin. (aawsat.com)

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (aawsat.com)

Jakarta, law-justice.co - Baru-baru ini, sebuah pernyataan mengejutkan keluar dari mulut Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Bagaimana tidak, di tengah konflik yang kian memanas, Putin justru ingin mengakhiri perang di Ukraina dan menyerukan solusi diplomatik.

Dalam pernyataannya, Putin menganggap permusuhan hanya menyebabkan kerugian yang tidak dapat dibenarkan.

"Saya telah mengatakan berkali-kali, intensifikasi permusuhan menyebabkan kerugian yang tidak dapat dibenarkan," kata Putin kepada wartawan di Moskow, dikutip dari CNN, Jumat 23 Desember 2022.

Menurut Putin, semua konflik bersenjata pasti berakhir dengan solusi diplomatik dan negosiasi.

"Tujuan kami bukan untuk memutar roda konflik militer, tetapi sebaliknya, untuk mengakhiri perang ini," ujarnya

Diduga kuat, pernyataan yang dibuat Putin ini muncul sehari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Washington.

Dalam pertemuan itu, Biden menyatakan AS menggelontorkan bantuan tambahan senilai hampir Rp28 triliun bagi Ukraina termasuk mengirim sistem rudal Patriot yang selama ini diidam-idamkan Kyiv.

Merespons hal itu, Putin meremehkan rudal Patriot AS akan memberikan dampak signifikan terhadap perlawanan tentara Ukraina terhadap pasukannya.

"Jadi mereka yang melakukannya sia-sia, itu hanya akan memperpanjang konflik," ujar Putin seperti dikutip Reuters.

Putin lebih lanjut mengklaim Rusia selama ini terbuka untuk negosiasi. Ia justru menuding Ukraina yang selama ini menolak berdialog.

"Semua konflik bersenjata berakhir dengan satu atau lain cara dengan semacam negosiasi di jalur diplomatik," tutupnya.

Kyiv mencurigai taktik itu dipakai Putin untuk mengulur waktu setelah kemunduran pasukan Rusia di Ukraina sejak awal September lalu.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar