Lebih Baik Fokus Kerja, Jokowi Diminta Hentikan Endors Capres

Jum'at, 25/11/2022 15:00 WIB
Presiden Jokowi (bisnis)

Presiden Jokowi (bisnis)

Jakarta, law-justice.co - Rahardjo Waluya Djati, Sekjen SKI ( Sekretariat Kolaborasi Indonesia ) menyoroti kinerja Presiden Jokowi dan para menteri Kabinet Indonesia Maju.


Dalam pernyataannya, dia menyebutkan, bahwa menjelang masa-masa akhir purnah tugas, Presiden Jokowi sebaiknya fokus urus kerja daripada sibuk mengendors calon presiden.

Pernyataan pedas Rahardjo Waluya Djati ini mengemuka pasca surat kabar terkemuka di Singapura menyebutkan Presiden Jokowi kini sibuk mengendors Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Pemberitaan surat kabar Singapura itu seketika menghebohkan jagad perpolitikan Indonesia.


Pasalnya, dalam artikelnya disebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini pertimbangkan untuk meng-endorse pencalonan Prabowo Subianto sebagai suksesornya di Pilpres 2024.

Merespon pemberitaan tersebut, Rahardjo Waluya Djati sebagai Sekjen SKI, organisasi masyarakat pendukung Anies Baswedan, angkat bicara.

Dikatakannya, Jokowi secara pribadi, sah-sah saja punya sikap politik seperti itu. Sah-sah saja mengendors Prabowo pada Pilpres 2024.

Bahkan secara pribadi, Jokowi silahkan mendukung atau tidak mendukung calon presiden atau partai politik tertentu, dalam Pemilu 2024 mendatang.

Akan tetapi, tandasnya, sebagai pejabat publik, apalagi sebagai presiden, sikap mendukung atau mengendorse sosok tertentu, adalah tindakan yang tidak dibenarkan.

Karena, lanjut Rahardjo Waluya Djati, pada diri Jokowi melekat jabatan presiden, melekat pula kekuasaan negara.

Oleh karena itu, katanya, segala tindakan yang mengarah pada bentuk-bentuk penyalahgunaan kekuasaan negara, harus dihindari sejauh mungkin.

Dikatakannya, pada ranah tertentu, sesungguhnya tidak mungkin memisahkan diri pribadi Jokowi sebagai individu dan sebagai pejabat publik.

Dengan demikian, katanya, Jokowi hendaknya menghindari sejauh mungkin kegiatan politik praktis yang dapat menjadi preseden buruk bagi praktek demokrasi di masa mendatang, ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

Dikatakannya, menjelang tahun-tahun terakhir masa kekuasaannya, baik presiden pun wakil presiden dan pejabat publik lain, harusnya fokus pada pekerjaan yang merupakan kewenangannya.

Dengan begitu, lanjut dia, rakyat senantiasa mendapatkan pelayanan terbaik dari pemerintahan yang dipilihnya.

Pada bagian lain, SKI juga mengapresiasi kekompakan tiga partai yang disebut-sebut sebagai calon koalisi pengusung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

Tiga partai tersebut, yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.

Bahwa benar, lanjut dia, tidak mudah bagi ketiga parpol tersebut menyatukan kepentingan masing-masing.

Namun pihaknya optimis ketiga partai itu bakal mampu mengesampingkan berbagai perbedaan demi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

Hal itu, lanjut dia, demi menjawab doa masyarakat yang menginginkan perubahan negeri menjadi lebih baik.

Untuk itulah, lanjut dia, SKI mendorong agar tiga partai ini segera menuntaskan pembicaraan yang diperlukan dalam rangka mengusung Anies Baswedan jadi calon presiden pada Pilpres 2024.

Di berbagai provinsi dan kabupaten/kota, para pengurus SKI rajin bersilaturahmi ke berbagai pengurus Nasdem, Demokrat dan PKS setempat.

Hal itu untuk memberikan tambahan keyakinan pada kader-kader partai di daerah dalam suarakan tuntutan ke pimpinan mereka, agar segera meresmikan pinangan terhadap Anies.

"Kita berharap bisa mengawal doa masyarakat itu bersama-sama dengan ketiga parpol itu."

Di samping rajin melakukan safari politik, SKI-SKI di daerah juga mengembangkan jejaring dengan kelompok-kelompok masyarakat yang menyuarakan pentingnya pelaksanaan Pemilu secara jujur dan adil tanpa adanya upaya untuk menghalang-halangi munculnya calon pemimpin kredibel yang diinginkan rakyat.

"Kita juga perlu mematangkan kolaborasi dengan kalangan perguruan tinggi untuk menjaga setiap suara rakyat, kata Ketua SKI DIY, Kardi SH. 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar