Mahasiswa Iran Demo Anti Rezim Konsevatif, Korban Tewas 450 Orang

Jum'at, 04/11/2022 07:00 WIB
Demo Mahasiswa di Iran (AP)

Demo Mahasiswa di Iran (AP)

Iran, law-justice.co - Para mahasiswa itu tetap melakukan demonstrasi sebagai protes anti-rezim paling luas sejak revolusi 1979 tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Kaum muda di Teheran, Isfahan dan kota-kota besar lainnya menentang peringatan oleh pasukan keamanan.


Meskipun tindakan keras oleh pihak berwenang telah menyebabkan sekitar 450 demonstran telah tewas.

Protes nasional dimulai tujuh minggu lalu setelah kematian Mahsa Amini (22).

Seorang wanita Kurdi dalam tahanan polisi morali yang telah ditahan karena mengenakan jilbabnya dengan cara yang  tidak sopan.

Ketika demonstrasi menyebar, rezim telah mencoba segala cara dengan menyalahkan agen musuh untuk melakukan penghasutan, seperti dilansir AFP, Rabu (2/11/2022).

Bahkan, menuduh para demonstran mengkhianati ingatan orang-orang Iran yang tewas dalam perang tahun 1980-an dengan Irak.

Taktik itu menjadi bumerang ketika Asieh Bakeri, putri seorang veteran perang, mengatakan kepada ulama yang berkuasa di Iran:

Ya, para martir mengawasi kami, tetapi mereka juga mengawasi pencurian dana publik Anda,"

"Penggelapan, diskriminasi, penindasan, dan penumpahan dana publik. dan darah orang yang tidak bersalah."

"Anda menembak orang-orang dengan senjata perang.

Analis meragukan protes dapat menjatuhkan rezim.

Tetapi kerusuhan dapat menyebabkan perubahan politik.

Protes ini dilihat sebagai kesempatan untuk mendorong perubahan," kata Sanam Vakil dari Royal Institute of International Affairs.

"ini adalah momen yang mereka harapkan untuk dibangun, tambahnya.

Pihak berwenang telah memperingatkan para demonstran sudah waktunya untuk meninggalkan jalan-jalan.

Tetapi demonstrasi tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, seperti di pemukiman, jalan-jalan utama dan universitas di seluruh negeri.(*)

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar