Bakal Dipecat,

Ternyata Tukang Dawet Penuduh Aremania Mabuk di Kanjuruhan Kader PSI

Rabu, 12/10/2022 18:29 WIB
Suprapti sang pemilik suara mengaku penjual dawet di Stadion Kanjuruhan. (Foto: tangkapan layar video viral di sosmed)

Suprapti sang pemilik suara mengaku penjual dawet di Stadion Kanjuruhan. (Foto: tangkapan layar video viral di sosmed)

Jakarta, law-justice.co - Sosok seorang wanita penjual dawet yang beberapa waktu lalu suaranya viral usai Tragedi Kanjuruhan akhirnya terungkap.

Nama wanita itu adalah Suprapti Fauzie. Suprapti dipastikan merupakan anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Malang.

Ketua DPD PSI Kabupaten Malang Yosea Suryo Widodo membenarkan bahwa suara wanita penjual dawet itu adalah suara Suprapti.

Begitu dirinya mendapati poster Suprapti yang beredar dikaitkan dengan suara penjual dawet yang viral, dia pun segera melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan.

"Jadi tentang voice note yang beredar itu, sebenarnya saya sudah dapat share mulai dari awal viralnya itu. Nah, kami tidak tahu kalau itu bu Prapti. Baru seminggu kemarin setelah beberapa teman menanyakan ke saya tentang flyer yang beredar, di situ disebutkan sebagai kader PSI akhirnya saya mencari. Saya menghubungi Bu Praptinya langusng, apa betul voice note itu dari Bu Prapti," jelas Yosea seperti melansir detik.com.

Yosea yang telah menghubungi sendiri Suprapti mendapat jawaban pembenaran. Meski begitu, kepada Yosea, Suprapti mengaku tidak bermaksud membuat suara itu viral atau lebih jauh bertujuan untuk menyebar berita yang tidak benar.

"Nah, dari keterangan Bu Praptinya sendiri membenarkan bahwa itu suaranya Bu Prapti. Tapi beliaunya menyampaikan tidak bermaksud untuk membuat viral atau menyebarkan berita yang tidak benar," katanya.

Yosea pun menjelaskan tentang status Suprapti Fauzi dalam keanggotaan PSI di Malang. Dia menegaskan bahwa Suprapti bukan merupakan pengurus DPD PSI Malang, melainkan hanya kader atau anggota.

"Nah, untuk statusnya Bu Prapti itu bukan pengurus PSI Malang, tetapi relawan dari salah satu caleg tahun 2019. Jadi beliau ini relawan, otomatis menjadi anggota, tetapi bukan pengurus," jelas Yosea.

PSI Bakal Pecat Suprapti

Yosea menambahkan, saat ini pihaknya tengah mengecek soal status keanggotaan Suprapti Fauzi.

Kata dia, apabila Suprapti Fauzi masih menjadi kader, maka pihaknya bakal memecatnya.

"Ibu tersebut sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020. Kami sedang mengecek di sistem keanggotaan PSI. Jika benar masih tercatat, kami segera pecat," katanya.

Sebelumnya, suara wanita penjual dawet sempat viral usai Tragedi Kanjuruhan. Dia mengaku mengetahui langsung kejadian tersebut. Dia bahkan menyebut banyak Aremania yang mabuk saat Tragedi Kanjuruhan pecah.

"Wong suporter sakdurunge wis ngombe kabeh. Yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol. Saya, yang saya tolong itu, ternyata Masnawi itu, juga pemabuk. Itu (Masnawi) temannya Wenda. Wenda itu koncoku juga," demikian narasi perempuan tersebut.

Belakangan, kesaksian itu ternyata hanya dibuat-buat oleh Suprapti. Suprapti lantas meminta maaf kepada Masnawi atau akrab disapa Nawi, salah seorang keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

Nawi merupakan dirigen Curva Nord Arema. Di suara yang viral, wanita itu menyebutkan bahwa ia sempat menolong Nawi dan menyebutnya merupakan seorang pemabuk.

Akhirnya, wanita tersebut menyampaikan penyesalannya. Suprapti bersimpuh minta maaf dan menangis ke keluarga Nawi.

"Saya pribadi memohon maaf. Saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelekkan nama almarhum. Demi Allah saya tidak ada maksud apa-apa . Saya mohon maaf dengan sangat, tidak ada maksud untuk mencemarkan nama baik mas Nawi," katanya.

Momen tersebut diunggah oleh akun Twitter @AremaniaCulture. Akun tersebut telah mempersilakan detikJatim untuk mengutip twitnya.

"Masih ingat rekaman suara yang viral memberikan kesaksian terkait tragedi di kanjuruhan dan mengaku sebagai penjual dawet? Berikut video yang bersangkutan meminta maaf ke salah satu keluarga korban yaitu mas Nawi Curva Nord. Penjual dawet PNS ya?" tulis akun tersebut.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar