Diseret dalam Kasus Ferdy Sambo, Bambang Pacul Kecam Kamaruddin

Selasa, 20/09/2022 20:20 WIB
Politisi PDIP Bambang Pacul (RMOL)

Politisi PDIP Bambang Pacul (RMOL)

Jakarta, law-justice.co - Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul di Solo, Kamis (20/1/2022). Foto: Ari Purnomo/detikJateng.

"Hari ini terlalu banyak orang bicara yang sifatnya spekulatif. Jadi sesuai dengan dia punya pikiran. Apakah spekulatif nggak boleh? Boleh, supaya tidak spekulatif, konfirmasi ke data, cari bukti. Baru ketemu, baru speech," kata Bambang Pacul di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022) seperti dikutip dari detikcom.

"Tapi nggak boleh to kalau menyebut nama orang masih spekulatif," sambungnya.

Nama Pacul diseret oleh Kamaruddin saat bicara di salah satu kanal YouTube. Bambang Pacul pun menduga namanya dikaitkan dengan kasus Ferdy Sambo dan disebut-sebut melobi Mensesneg Pratikno karena sama-sama alumni UGM.

"Hanya karena Bambang Pacul dari UGM, kemudian Pak Mensesneg sama-sama dari UGM, langsung dikaitkan," ujarnya.

Pacul mengatakan kasus Sambo diproses secara hukum. Dia menyatakan kasus itu tak berkaitan dengan politik.

"Faktanya, untuk melobi untuk kepentingan apa, kan spekulatif. Urusan Pak Sambo? Urusan apa. Orang udah clear itu urusan hukum kok, geser-geser ke urusan politik," ujarnya.

Bambang Pacul menegaskan yang Kamaruddin bersifat spekulatif. Dia mengingatkan Kamaruddin sebagai pengacara keluarga Brigadir J harusnya berbicara dengan data yang kuat bukan menebar spekulasi.


"Seratus persen itu adalah spekulasi si pengacara itu. Saya itu sebetulnya ndak perlu bantah, apa yang mau dibantah? Kalau seorang profesi pengacara nggak perlu spekulatif. Coba, kalau seorang dokter spekulatif, kan payah. Pakai analisis yang tajam dong," katanya.

Dia menyarankan Kamaruddin tak bicara hal-hal yang masih belum jelas ke publik. Menurutnya, hal itu bakal membuat kegaduhan.

"Jadi sebaiknya, kalau bicara, janganlah terlalu spekulatif. Itu hanya membuat kegaduhan yang tidak perlu. Sekali lagi saya tegaskan, hal-hal yang bentuknya spekulatif tidak usah diomongkan ke publik, itu akan membuat kegaduhan yang tidak perlu. Energi kita untuk bicara-bicara yang tidak perlu," katanya.

 

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar