Kabar Gembira, WHO Umumkan Akhir Pandemi Covid-19 Segera Tiba

Kamis, 15/09/2022 16:20 WIB
Gedung WHO (Kompas)

Gedung WHO (Kompas)

Jakarta, law-justice.co - Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkap pandangan optimisnya tentang pandemi Covid-19 yang telah berjalan selama lebih dari dua tahun.


Dunia tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi Covid-19, kata dia, dikutip Kamis (15/9/2022)

"Kita tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi. Kita belum sampai di sana, tapi ujungnya sudah di depan mata," kata Tedros kepada wartawan dalam konferensi pers virtual, lapor Reuters.


Ini merupakan penilaian paling optimis dari WHO sejak mengumumkan keadaan darurat internasional pada Januari 2020 silam.

Diketahui, tiga bulan setelahnya badan PBB ini mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi.

Virus yang pertama kali muncul di China pada akhir 2019 ini, telah menewaskan hampir 6,5 juta jiwa dan menginfeksi 606 juta orang di seluruh dunia.

Keberadaannya mengguncang ekonomi global dan membanjiri sistem perawatan kesehatan.

Peluncuran vaksin dan terapi telah membantu membendung kematian dan rawat inap.

Varian Covid-19 Omicron yang muncul akhir tahun lalu juga menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah.

Kematian akibat Covid-19 pekan lalu adalah yang terendah sejak Maret 2020, WHO melaporkan.

Dalam kesempatan itu, Tedros kembali mendesak negara-negara untuk tetap menjaga kewaspadaan dan menyamakan pandemi dengan perlombaan maraton.

"Sekarang adalah waktunya untuk berlari lebih keras dan memastikan kita melewati batas dan menuai hasil dari semua kerja keras kita," jelasnya.

Negara-negara perlu mencermati kebijakan mereka dan memperkuatnya untuk Covid-19 dan virus di masa depan, kata Tedros.

Dia juga mendesak semua negara untuk memvaksinasi 100 persen penduduk dalam kelompok berisiko tinggi dan terus menguji virus.


Selain itu, negara-negara perlu menjaga pasokan peralatan medis dan petugas kesehatan yang memadai.

"Kami memperkirakan akan ada gelombang infeksi di masa depan, berpotensi pada titik waktu yang berbeda di seluruh dunia yang disebabkan oleh subvarian Omicron yang berbeda atau bahkan varian yang berbeda," kata ahli epidemiologi senior WHO, Maria Van Kerkhove.

Dengan lebih dari 1 juta kematian tahun ini saja, pandemi tetap menjadi keadaan darurat secara global dan di sebagian besar negara.

"Gelombang musim panas Covid-19, didorong oleh Omicron BA.4 dan BA.5, menunjukkan bahwa pandemi belum berakhir karena virus terus beredar di Eropa dan sekitarnya," kata juru bicara Komisi Eropa.

Pada Oktober mendatang, para ahli WHO akan menggelar pertemuan untuk memutuskan apakah pandemi masih merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat.

Menurut ahli, dunia telah berhasil melampaui fase darurat pandemi.

"Mungkin adil untuk mengatakan sebagian besar dunia bergerak melampaui fase darurat dari respons pandemi," kata Dr Michael Head, peneliti senior di bidang kesehatan global di Universitas Southampton.

Eropa, Inggris dan Amerika Serikat telah menyetujui vaksin khusus varian Omicron serta virus asli ketika negara-negara bersiap untuk meluncurkan kampanye booster musim dingin.

Di Amerika Serikat, Covid-19 awalnya dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat pada Januari 2020.

Namun status itu telah diperbarui setiap tiga bulan sejak itu.

Departemen kesehatan AS akan memperbaruinya lagi pada pertengahan Oktober.

Pejabat kesehatan AS mengatakan bahwa pandemi belum berakhir, tetapi vaksin bivalen baru menandai perubahan penting dalam perang melawan virus.

Mereka memperkirakan bahwa satu vaksin tahunan yang serupa dengan suntikan flu akan memberikan perlindungan tingkat tinggi dan mengembalikan negara lebih dekat ke keadaan normal.

 

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar