Geruduk Gedung DPR RI, Buruh Ungkap 5 Tuntutan soal UU Cipta Kerja

Rabu, 10/08/2022 16:09 WIB
Massa aksi yang tergabung dalam elemen buruh melakukan aksi unjuk rasa menolak tolak omnibus law UU Cipta Kerja di kawasan Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (22/10). Demonstrasi berjalan tertib dan massa membubarkan diri tanpa ada keributan massa dengan pihak keamanan. Robinsar Nainggolan

Massa aksi yang tergabung dalam elemen buruh melakukan aksi unjuk rasa menolak tolak omnibus law UU Cipta Kerja di kawasan Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (22/10). Demonstrasi berjalan tertib dan massa membubarkan diri tanpa ada keributan massa dengan pihak keamanan. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Hari ini, Rabu 10 Agustus 2022, massa buruh menggeruduk Gedung DPR RI, Jakarta untuk menggelar unjuk rasa.

Massa buruh menuntut pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan DPR RI mencabut Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Massa buruh datang ke lokasi sejak pukul 10.00 WIB. Mereka long march dari arah Semanggi atau Senayan menuju ke depan Gedung DPR.

Aksi massa itu pun membuat arus lalu lintas di depan Gedung DPR RI sejak pukul 11.20 WIB hingga saat ini ditutup.

Namun, arus lalu lintas di ruas Tol Dalam Kota masih bisa dilintasi di kedua sisi, baik arah Tomang maupun Semanggi.

Sebagai informasi, ada lima tuntutan yang disampaikan berbagai elemen buruh dalam aksi unjuk rasa pada hari ini.

Pertama, menuntut pencabutan UU Ciptaker dan peraturan turunannya. Kedua, pencabutan UU Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (UU P3).

Lalu, buruh menuntut batalkan revisi Kitab Hukum Undang-undang Pidana (RKUHP). Keempat, batalkan revisi UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Terakhir, stabilkan harga kebutuhan pokok.

Sebelumnya, pengurus DPP Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Akhmad Jazuli mengatakan aksi yang digelar pihaknya dengan tajuk `Aliansi Aksi Sejuta Buruh Cabut UU Omnibus Law Cipta Kerja` ini akan diikuti sekitar 300 ribu orang dari 40 organisasi buruh.

"Aliansi ini diikuti lebih dari 40 organisasi buruh mulai dari konfederasi, federasi, serikat pekerja, ojek online. Kami berharap ini jadi momen persatuan seluruh buruh Di gelar di DPR, massa biasanya berkumpul jam 10.00 WIB," kata Jazuli saat dihubungi, Rabu (10/8).

Polres Metro Jakarta Barat menerjunkan 278 personel gabungan untuk mengamankan aksi buruh ini.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce mengatakan ratusan personel gabungan itu terdiri dari anggota Polres, Polsek serta Polisi Perairan (Polair).

Pasma mengungkapkan ratusan personel gabungan itu bakal ditempatkan di sejumlah titik. Yakni di traffic light (TL) Slipi, TL Timang, Pospol Palmerah, Slipi Jaya, Jalan Brigjen Katamso, TL Kiapang, Aspol Petamburan, flyover Jati Pulo, flyover Jati Baru, dan kolong flyover Slipi.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar