Disebut Ketua INASPOC Karbitan, Gibran: Datang ke Solo, Ganti Saya

Sabtu, 25/06/2022 13:23 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Pikiran Rakyat)

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Pikiran Rakyat)

Jakarta, law-justice.co - Usai disebut ketua Indonesia ASEAN Para Games 2022 Organizing Committee (INASPOC) Karbitan oleh Poltikus PKS Mardani Ali Sera, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka langsung meresponsnya. Gibran merasa dirinya wajar dipercaya menjadi Ketua INASPOC karena Asean Para Games (APG) 2022 digelar di Kota Solo.

Sebelumnya, menurut Mardani, Gibran belum pantas memegang tugas sebagai ketua panitia event internasional itu.

"Ya kan tuan rumahnya Solo," katanya saat ditemui di sela kegiatan Mider Projo.

Putra Presiden Joko Widodo itu pun menantang pihak yang mengkritik untuk menggantikan posisinya sebagai ketua INASPOC.

"Lha sopo sing pengen dadi ketua? Kene moro neng Solo ngganteni aku. Rapopo, tinggal nglakokke tok. (Siapa yang pengin jadi ketua? Sini datang ke Solo menggantikan saya. Enggak apa-apa, tinggal jalan saja," katanya.

Ditemui terpisah, ketua National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Senny Marbun mengatakan Gibran menjadi ketua INASPOC tidak melalui penunjukan. Sebaliknya, sejak Januari 2022 NPC sudah meminta Gibran menjadi ketua INASPOC karena APG 2022 akan diselenggarakan di Kota Solo.

Setelah Gibran bersedia menjadi ketua INASPOC, NPC Indonesia kemudian meminta persetujuan kepada Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora).

"Itu sebenarnya yang terjadi. Jadi tidak ujug-ujug Pak Presiden tanda tangan Perpres terus mas Gibran jadi Ketua INASPOC," katanya.

"Jadi Pak Tua PKS ini ngomongnya ngawur banget. Kan kasihan Gibran kalau seperti ini," lanjutnya.

Menurut Senny, NPC juga mempercayakan jabatan Ketua INASPOC kepada Gibran karena sudah melihat kinerja dan prestasinya sebagai Wali Kota Solo. Bukan karena statusnya sebagai anak Presiden Jokowi.

"Umpamanya Gibran muda dan berkualitas, kenapa nggak kita tampilkan. Daripada kita menampilkan orang-orang tua yang banyak omong, terlalu banyak cerita tapi nggak bisa kerja. Repot," katanya.

Kota Solo sebagai tuan rumah, lanjut Senny, juga tidak serta merta dipilih menjadi tuan rumah. Bahkan awalnya, Presiden Joko Widodo sempat mengusulkan agar APG 2022 digelar di Jakarta karena pernah menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018.

"Tapi kita ingatkan waktu ASEAN Para Games 2011, Kota Solo kan juga jadi tuan rumah. Dan itu pun sukses. Waktu itu Pak Jokowi masih jadi Wali Kota Solo," kata Senny.

Lebih lanjut, Senny memastikan NPC sama sekali tidak memiliki agenda politis dalam event APG 2022 di Solo. Ia pun meminta agar event tersebut tidak dikaitkan dengan perpolitikan tanah air yang sedang menghangat menjelang Pilpres 2024.


"Apa yang kita lakukan itu selalu tegak lurus untuk olah raga. Tidak ada untuk politik-politikan. Kita nggak ngerti politik itu seperti apa. Dan kita nggak mau ikut campur," katanya.

Diketahui, Presiden Jokowi lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan ASEAN Para Games XI Tahun 2022 menunjuk Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menjadi ketua pelaksana ASEAN Para Games Organizing Committee (INASPOC). Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengkritik keputusan Jokowi. Padahal, kata dia, selevel Wali Kota bisa diberi event tingkat provinsi terlebih dulu.

"Kasihan Gibran-nya jadi sangat terlihat dikarbit, dipercepat prosesnya. Semua perlu proses. Kalau Wali Kota mau dipromosikan bisa diberi event tingkat provinsi," katanya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar