Disebut Tokoh Sentral, Jokowi Berpeluang Besar Geser Megawati

Senin, 23/05/2022 12:51 WIB
Joko Widodo dan Megawati (Telegraf)

Joko Widodo dan Megawati (Telegraf)

Jakarta, law-justice.co - Dosen Ilmu Politik Universitas Ibnu Chaldun, Dian Pertama menilai, lantaran berpengaruh terhadap kesuksesan PDI Perjuangan (PDIP), posisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di internal partai berlogo banteng moncong putih itu semakin menguat.

Hal itu dia sampaikan usai mengamati acara Rakernas Projo V di Magelang, Jawa Tengah, 20-22 Mei ini.

"Pemilihan Magelang sebagai lokasi rakernas. Di mana masuk wilayah basis kekuatan PDIP. Dipilihnya kota tersebut menyiratkan bahwa ada sesuatu masalah yang kudu dibereskan di internal PDIP. Karena sebagai diketahui situasi kebatinan di PDIP belakangan ini panas," ujar Dian seperti melansir rmol.id.

Selain itu kata peneliti senior Institut Riset Indonesia (Insis) ini, beberapa kali kubu Puan Maharani menyindir Ganjar Pranowo yang kebelet untuk nyapres di Pilpres 2024 nanti, meskipun pihak Puan kerap membantah sindiran tersebut ditujukan ke Ganjar.

"Karena itulah, Jokowi mengeluarkan pernyataan politik yang bertujuan untuk mendinginkan situasi tersebut. `Ojo kesusu", jangan buru-buru kata Jokowi," kata Dian.

Menurut Dian, tidak bisa dipungkiri bahwa kalau saat ini Jokowi menjadi salah satu tokoh sentral di PDIP. Hal tersebut linear dengan data Insis, bahwa Jokowi layak dipertimbangkan menjadi nahkoda PDIP masa yang akan datang.

"Akibatnya, tidak mengherankan apabila muncul istilah kutub Jokowi, kutub Megawati," terang Dian.

Karena kata Dian, jika merujuk data perolehan suara PDIP 2014 dan 2019, maka suara PDIP relatif stabil. Hanya ada kenaikan satu persen dari 2014 ke 2019.

"Di mana pada masa ini keberadaan Jokowi sudah mewarnai perjalanan partai tersebut di tingkat nasional. Soal bakal ada ancaman penurunan PDIP masa mendatang masih debatable," pungkas Dian.

 

 

(Annisa\Editor)

Share:
Tags:




Berita Terkait

Komentar