Perketat Pengawasan Kawasan Wisata Puncak Hingga H+7 Lebaran

Senin, 02/05/2022 21:56 WIB
Macet Libur Lebaran ke Puncak, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya Foto:oto.detik.com

Macet Libur Lebaran ke Puncak, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya Foto:oto.detik.com

Bogor, law-justice.co - Jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, diprediksi akan macet parah pada H+1 atau satu hari setelah Lebaran. Pasalnya, kawasan Puncak akan menjadi tempat tujuan wisata untuk libur Lebaran. Sama seperti pengalaman Lebaran tahun sebelumnya.

Kasatlantas Polres Bogor AKP Dicky Anggi Pranata meminta masyarakat cermat memilih waktu liburan kali ini. Tujuannya agar tidak terjebak macet di momen arus balik mudik.

Menurutnya volume kendaraan yang masuk ke Puncak Bogor akan mengalami kenaikan dibandingkan pada arus lalu lintas (lalin) normal.

Pengawasan kawasan wisata Puncak hingga H+7 lebaran

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, memperketat pengawasan kawasan wisata Puncak hingga H+7 lebaran.

"Pengawasan dilakukan sejak H-1 lebaran (hari ini) hingga H+7 lebaran atau selama libur lebaran," ujar (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan, Minggu (1/5/22).

 https://www.law-justice.co/artikel/130369/ganjil-genap-diberlakukan-di-puncak-bogor-besok-3-mei-mulai-jam/

 

Meski bukan jalur mudik, Pemkab Bogor memprediksi kawasan Puncak akan menjadi lokasi yang dipadati oleh masyarakat untuk berwisata.


Puncak Arus Mudik di Bandara Soekarno-Hatta Diprediksi Terjadi pada H-3 Lebaran 2022 


Jadi Penyebab Kemacetan, Polisi Batasi Mobilitas Bus dan Truk Barang yang Masuk Kawasan Wisata Puncak
Jelang Lebaran, Polisi Batasi Kendaraan Besar Masuk Jalur Alternatif Puncak
Pemkab Bogor Minta Pengusaha Berikan THR Karyawan Paling Lambat H-7 Lebaran

"Puncak ini kan bukan jalur mudik, tapi banyak lokasi wisata. Jadi kemungkinan setelah lebaran justru akan terjadi kepadatan karena banyak warga yang mau berlibur,” kata Iwan.

Di samping itu, Iwan meminta masyarakat tidak melakukan takbir keliling untuk menghindari pengawasan tersebut. Sebab, pemerintah telah berkomitmen untuk berupaya meminimalisir terjadinya kerumunan saat perayaan Idul Fitri, demi mengurangi resiko penyebaran Covid-19.

 


"Tetap hindari kerumunan. Bagaimanapun Kabupaten Bogor masih PPKM Level 2. Jadi tetap kedepankan protokol kesehatan dan hindari kerumunan. Kami imbau ya jangan takbir keliling dulu lah,” tegas Iwan.

Senada dengan Iwan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, KH Mukri Aji pun meminta

masyarakat tidak melakukan takbir keliling untuk meminimalisir adanya penyebaran Covid-19 yang saat ini terus mengalami penurunan.

"Alangkah baiknya di bulan suci ini masyarakat tidak melakukan takbiran keliling untuk menjaga paparan covid-19, karena kita masih pandemi,” kata dia.

 


Mukri Aji menilai, takbir keliling berpotensi memunculkan kerumunan masyarakat.

"Sehingga lebih baik takbiran di masjid saja, itu akan lebih menambah kekhusyukan," tuturnya.

"Imbauan ini juga disampaikan oleh Kemenag. Ini merupakan perhatian pemerintah agar masyarakat tetap sehat, aman dan nyaman saat merayakan Idul Fitri," tambah Mukri Aji.

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar