OPM Akui Bakar Sekolah di Intan Jaya: Untuk Balas Kematian Toni Tabuni

Minggu, 03/04/2022 06:02 WIB
Jubir Tentara OPM, Sebby Sambom (Tempo)

Jubir Tentara OPM, Sebby Sambom (Tempo)

Jakarta, law-justice.co - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaki melakukan pembakaran terhadap sejumlah bangunan di Distrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua, Rabu (30/3) lalu.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan, serangan itu dilakukan sebagai bentuk balas dendam TPNPB-OPM atas kematian Toni Tabuni, pimpinan KKB Ndeotadi Nabire.

"Jadi yang kami lakukan itu adalah aksi pembalasan terhadap penembakan anggota TPNPB Toni Tabuni," kata juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, Jumat (1/4).

Sebby mengatakan, pembakaran Koramil, sekolah dan rumah guru itu dipimpin oleh tim Undius Kogoya. Alasannya karena sekolah dan rumah guru itu merupakan proyek pencitraan Badan Intelijen Negara (BIN), TNI dan Polri.

"Kami akan terus lakukan penyerangan. Kami sampaikan situasi di Papua saat ini adalah krisis kemanusiaan. Tidak ada bagi kami kompromi-kompromi,” tandas Sebby.

Jejak Kejahatan Toni Tabuni

Diketahui pada Selasa (29/3) Satuan Tugas Penegakkan Hukum Operasi Damai Cartenz telah menembak mati Toni Tabuni di Kelurahan Siriwini, Kabupaten Nabire, Papua.

Dari rekam jejak yang dirilis Polda Papua, Toni Tabuni tercatat telah melakukan sembilan aksi kekejaman terhadap aparat keamaman maupun warga sipil di sejumlah daerah antara lain di Kabupaten Puncak, Intan Jaya dan Paniai.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2022, Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal membeberkan sembilan aksi kejahatan Toni Tabuni.

Di antaranya pencurian dengan kekerasan (curas) terhadap personel Pospol 99 Ndeotadi pada15 Mei 2020. Akibatnya, Briptu Christian Palling mengalami luka bacok di kepala dan di tubuh.

Dalam aksinya, Toni Tabuni juga merampas senjata organik Pospol sebanyak 3 pucuk. Yaitu 2 pucuk jenis SS1 dan 1 pucuk AK 47.

Kamal melanjutkan, kasus lainnya yaitu penembakan yang mengakibatkan Kabinda Papua Alm. Letjend (P) TNI I Gusti Putu Dani Nugraha meninggal dunia di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada 25 April 2021.

“Dia (Toni Tabuni) juga terlibat dalam penembakan terhadap dua Petugas Satgas Covid di Intan Jaya pada 22 Mei 2020, korban atas nama Alemalik Bagau (MD) dan Heniko Somau (MD),” ucap Kamal, Rabu (30/3).

Kasus lainnya, aksi penembakan terhadap masyarakat sipil di perbatasan Kabupaten Intan Jaya-Paniai pada 29 Mei 2020 terhadap korban Yunus Sani, mengalami luka tembak di kepala dan meninggal dunia.

Pembakaran di Bandara Bilorai Intan Jaya, pada 29 Oktober 2022 juga akibat ulah Toni Tabuni.

“Dia juga terlibat kontak tembak dengan tim gabungan TNI-Polri di Sugapa Intan Jaya pada 5 November 2021, dari aksi itu salah satu pasukan KKB di Intan Jaya, Oce Belau meninggal dunia,” terang Kamal.

Dalam aksi kontak tembak antara KKB Ilaga dengan Paskhas di Bandara Aminggaru pada 19 Februari 2022, korban Praka Firman Hermansyah selamat dalam penembakan tersebut.

“Kemudian juga terlibat dalam aksi penembakan terhadap personel Satgas Yonif 408/Sbh Pos Koramil Dambet, pada 3 Maret 2022, dimana korban Pratu Heriyanto selamat namun mengalami luka tembak di leher saat itu,” papar Kamal seraya menambahkan situasi di Kabupaten Nabire saat ini aman dan kondusif.

Toni Tabuni Ditembak Mati

Toni Tabuni berhasil ditangkap bersama rekannya Kais Tabuni pada Selasa (29/3) lalu. Karena melawan petugas, Toni terpaksa ditembak hingga tewas.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2022 Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, Toni Tabuni merupakan KKB Pimpinan Ndeotadi. Penangkapan ini dilakukan dengan melakukan penyelidikan terlebih dahulu di lokasi.

"Saat dilakukannya penangkapan terhadap tersangka terjadinya perlawanan oleh tersangka Toni Tabuni, sehingga personel Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz melakukan tindakan tegas yang mengakibatkan tersangka meninggal dunia," kata Kamal dalam keterangannya, Rabu (30/3).

Kini, untuk jenazah Toni Tabuni telah berada di RS Nabire untuk dilakukan visum. Sedangkan, untuk Kais Tabuni masih diamankan di Polres Nabire, guna proses penyelidikan lebih lanjut.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar