Donald Trump Tuding Anak Joe Biden Terlibat Skandal Bisnis di Rusia

Jum'at, 01/04/2022 07:56 WIB
Ilustrasi Joe Biden dan Donald Trump. (Foto: Bloomberg).

Ilustrasi Joe Biden dan Donald Trump. (Foto: Bloomberg).

Jakarta, law-justice.co - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menuding anak dari Presiden Joe Biden, Hunter Biden menerima bayaran senilai US$3,5 juta (Rp50,3 miliar) dari istri wali kota Moskow.

"Kenapa, dengan rasa penasaran, istri dari wali kota Moskow memberikan US$3,5 juta (Rp50,3 miliar) kepada anak Anda (Biden)?," ujar Trump seperti melansir cnnindonesia.com.

Tuduhan ini dibantah oleh pihak Hunter Biden.

Pengacara Hunter, George Mesires, mengatakan kepada CNN bahwa kliennya bukan pemilik firma investasi, Rosemont Seneca Thornton, yang dituduh Trump menerima bayaran dari istri wali kota Moskow.

"Hunter Biden tidak tertarik dan bukanlah `co-founder` dari Rosemont Seneca Thornton, jadi klaim bahwa ia dibayar US$3,5 juta [Rp50,3 miliar] adalah salah," kata Mesires.

Sebelumnya, investigasi partisan yang dilakukan oleh kubu Senat Republikan menuduh Elena Baturina, seorang pebisnis Rusia dan istri dari mantan Wali Kota Moskow, Yuri Luzhkov, mengirimkan bayaran senilai US$3,5 juta (Rp50,3 miliar) ke firma bernama Rosemont Seneca Thornton pada 2014. Pembayaran ini diidentifikasi sebagai `kesepakatan konsultasi.`

Laporan hasil investigasi tersebut dirilis pada bulan ini. Namun, laporan itu tidak memberikan detail lebih lanjut terkait transaksi tersebut.

Sementara itu, Hunter Biden merupakan co-founder dari CEO dari firma investasi Rosemont Seneca Advisors. Namun, Mesires mengatakan bahwa Hunter tak ikut membangun firma Rosemont Seneca Thornton.

Walaupun begitu, masih belum jelas apakah ada hubungan antara firma Rosemont Seneca Advisors dengan Rosemont Seneca Thornton.

Selain itu, laporan senat dan klaim Trump tidak memberikan bukti pembayaran tersebut merupakan tindak korupsi ataupun bentuk kejahatan.

Trump juga sempat meminta bantuan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk membocorkan dokumen transaksi Hunter Biden di Rusia demi menyerang Biden.

Trump menilai Putin memiliki informasi yang terkait dengan Hunter Biden. Namun, kepemilikan Kremlin atas dokumen tersebut masih belum jelas.

"Saya pikir Putin akan tahu jawabannya. Dia harus merilisnya. Saya pikir kita harus tahu jawaban itu," tutur Trump kepada `Just News` dikutip dari CNN.

Tindakan Trump ini merupakan salah satu upaya pria itu dalam meminta bantuan asing demi kepentingan politiknya.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar