Terancam Kedinginan, Jerman Cari Gas Sampai ke Qatar & UEA

Minggu, 20/03/2022 11:24 WIB
Jerman (EHEF)

Jerman (EHEF)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah Jerman lewat Menteri Ekonominya, Robert Habeck mengatakan, pihaknya akan membahas mengenai pasokan gas alam cair (LNG) kepada Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA). Hal ini sebagai cara untuk mengurangi ketergantungan gas dari Rusia.

Seperti melansir cnbcindonesia.com, bagi Jerman, Rusia adalah pemasok gas terbesar ke negaranya. Tercatat dalam situs web Kementerian Ekonomi. Sekitar setengah dari impor LNG Jerman berasal dari Rusia.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Habeck mengatakan pihaknya telah berinisiatif untuk mengurangi ketergantungan energi Jerman pada Rusia, termasuk pesanan besar LNG non-Rusia, rencana terminal untuk mengimpor LNG dan memperlambat keluarnya negara itu dari batu bara.

Habeck, sebelum perjalanan pada hari Sabtu, ia mengatakan tujuannya ke Qatar dan UEA adalah untuk membangun kemitraan hidrogen dalam jangka menengah.

"Jika kami tidak mendapatkan lebih banyak gas pada musim dingin mendatang dan jika pengiriman dari Rusia dihentikan, maka kami tidak akan memiliki cukup gas untuk memanaskan semua rumah kami dan membuat semua industri kami tetap berjalan," kata Habeck kepada radio Deutschlandfunk, Sabtu (19/3/2022).

Adapun perjalanan Habeck ke Qatar dan UEA akan ditemani oleh 20 perwakilan dari perusahaan Jerman, khusunya lebih banyak dari sektor energi.

Seperti yang diketahui, Komisi Eropa juga memiliki rencana untuk menghapus ketergantungan Uni Eropa pada gas, minyak, dan batu bara Rusia dalam lima tahun.

Habeck, juga menteri urusan iklim, baru-baru ini mengunjungi pembangkit tenaga gas lain Norwegia, serta eksportir global teratas saat ini, Amerika Serikat.

Berlin mendapat kritik atas penentangannya terhadap embargo langsung yang dikenakan pada pasokan energi Rusia sebagai cara untuk mencekik sumber utama pendapatan asing Moskow.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar