Terbongkar! Ini Tujuan PDIP Serang Anies

Rabu, 02/02/2022 12:44 WIB
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak (Suara Karya)

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak (Suara Karya)

Jakarta, law-justice.co - Politikus PDIP akhir-akhir ini kerap melemparkan serangan berupa kritikan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies  Baswedan. Salah satunya adalah anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak yang dengan tegas menegasikan keberhasilan Anies dalam merampungkan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).

Namun, menurut Direktur Eksekutif Median Rico Marbun serangn itu sarat dengan nuansa politik. Dia mengatakan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini ingin tetap dilihat oposisi di DKI oleh konstituennya.

Dengan mengkritik Anies, sambungnya, ceruk pemilih PDIP tidak akan beralih ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Di mana basis pemilih kedua partai ini sama, yakni masyarakat yang oposisi dengan Anies.

"Dua-duanya punya target yang sama, rekruitment pasar pemilih pendukung Jokowi yang umumnya anti terhadap Anies," ujar Rico, Rabu (2/2/2022).

Secara komunikasi, PDIP memilih strategi positive aggresive untuk mengkritik Anies demi mempertahankan ceruk pemilihannya. Sedangkan, PSI lebih memilih cara komunikasi negative aggresive.

"Dari sisi ini, PDIP terlihat lebih dewasa dalam strateginya beroposisi terhadap Anies," tutur Rico.

"Ini terjadi karena memang PSI dan PDIP berbagi segmen pemilih yang sama," sambungnya.

Lebih lanjut, Rico berkaca pada perbandingan perolehan suara PDIP dan PSI pada Pemilu Serentak 2019 yang lalu. Di mana untuk di DKI Jakarta, meski berada di urutan pertama dengan perolehan suara di atas 20 persen, PDIP harus berbagai suara dengan PSI yang saat itu memperoleh suara di kisaran angka 7 hingga 8 persen atau masuk lima besar perolehan suara terbanyak.

"Memang dari data pemilu lalu, di mana PDIP suaranya turun. Di situ suara PSI naik," tutup Rico.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar