Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kembali Bermasalah, Ada Apa Lagi?

Rabu, 12/01/2022 19:25 WIB
Terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung (Dok KCIC)

Terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung (Dok KCIC)

Jakarta, law-justice.co - Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung kembali bermasalah. Kali ini proyek sepur cepat itu melewati kondisi tanah lempung yang sangat gembur sehingga gampang runtuh atau berpotensi menimbulkan pergerakan.


Hambatan ini terjadi pada lokasi pembangunan di terowongan (tunnel) 2 yang berada pada Desa Mekargalih, Jatiluhur, Purwakarta. Hal ini juga sudah dikonfirmasi oleh, GM Corporate Communication Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Rahadian Ratry.

"Sebetulnya untuk tunnel 2 daerah Mekargalih, Purwakarta spesifikasi tanah agak berbeda. Proses pengerjaanya secara teknis butuh penanganan yang berbeda. Di tempat lain kalau dibor itu aman kalau yang ini ada gemburan," jelasnya dilansir CNBC Indonesia, Rabu (12/1/2022).


Dijelaskan dalam pengerjaan terowongan itu melewati area clay shale merupakan jenis tanah dengan karakteristik yang mudah lapuk apabila terekspos saat penggalian berlangsung. Mengingat kondisi tanah yang memiliki potensi menimbulkan pergerakan konstruksi timbunan maupun konstruksi jalan yang terdapat di atasnya, sehingga proses pembangunan tunnel harus dilakukan dengan berhati-hati dan seksama

Tunnel itu memiliki panjang 1.052 meter, saat ini progresnya sudah mencapai 67%, atau masih ada 350 meter lagi yang belum selesai. Rahadian menjelaskan kondisi permasalahan tanah lempung ini harus lebih dulu di benahi sebelum melanjutkan pembangunan terowongan.

Untuk itu, manajemen KCIC juga mendatangkan ahli dari China untuk membantu menyelesaikan masalah ini. Rahadian menjelaskan tenaga ahli dibutuhkan untuk transfer ilmu pengetahuan dalam bidang konstruksi terowongan.

"Istilahnya yang bisa mengusai metode grouting yang selama ini dipakai untuk mengerjakan beberapa proyek terowongan kereta cepat," jelasnya.

Dalam keterangan resmi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga melakukan kunjungan melihat kondisi konstruksi pengerjaan terowongan itu di Purwakarta, Rabu (12/1/2022). Dia melihat sendiri kondisi pertanahan terowongan ini memang labil.

"Tunnel 2 ini memang memiliki tantangan tersendiri, dari awal sudah kita ketahui jika strukturnya labil, namun kondisi sekarang sudah lebih baik dan bisa ditangani," jelasnya dalam keterangan.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar