Ancam Dilaporkan ke Polisi, Gubsu Edy: Apanya yang Mau Dilaporin?

Jum'at, 31/12/2021 15:33 WIB
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (ist)

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (ist)

Medan, Sumut, law-justice.co - Polemik jewer telinga pelatih biliar PON dari Sumatera Utara (Sumut) oleh Gubernur Edy Rahmaydi belum juga selesai. Kini, Edy diancam dilaporkan ke polisi oleh Khairuddin atau Choki Aritonang. Namun, hal itu dijawabnya dengan santai.

“Apanya yang mau dilaporin. Laporan itu kan ada syaratnya ya,” jelasnya kepada wartawan di Rumah Dinas Gubsu, Kamis (30/12/2021).

Edy tampak ingin memperpanjang bahasan itu, dan meminta para awak media untuk mendukungnya. “Kalianlah yang bela saya,” ujarnya sambil berlalu.

Sebelumnya, pihak Coki Aritonang mengatakan telah menyiapkan kurang lebih 60 pengacara yang siap mendukungnya melaporkan Edy.

Kemarin siang, pihaknya sudah melayangkan somasi agar Edy mengucapkan permintaan maaf dengan deadline 1 x 24 hingga Jumat siang ini.

Seperti diketahui kasus ini bermula saat Edy Rahmayadi menjewer Coki di sela-sela memberikan kata sambutan kegiatan penyerahan bonus kepada atlet dan pelatih berprestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX.

Dari video yang beredar, Edy sangat membara menyampaikan keinginannya Sumut menjadi jaya di bidang olahraga yang disambut tepuk tangan hadirin.

Namun, kemudian sambutannya beralih ke satu pandangan terhadap seseorang yang di depannya di antara para atlet dan pelatih.

“Yang pakai kupluk itu siapa? Yang baju kuning,” ujarnya dari kejauhan dengan menunjukkan jari.

Lalu, Edy pun mempertanyakan mengapa pria itu tidak tepuk tangan seperti yang lain. “Kenapa kau enggak tepuk tangan. Sini, sini,” tukas Edy.

Coki pun naik ke atas podium. “Kau orang mana? Masih main? Atlet mana kau? Biliar? Pelatih?,” tanya Edy.

Edy terus mencecar Coki. “Pelatih aja tak tepuk tangan, pelatih enggak tepuk tangan,” sebut Edy sambil menjewer telinga Coki sambil disambut tertawa yang hadir.

Tak sampai di situ, Edy mengatakan Coki tak pantas jadi pelatih. “Enggak cocok jadi pelatih. Berdiri yang benar kau,” tegasnya.

Setelah itu, Coki pun diperbolehkan turun podium. Yang hadir terlihat mulai serius dan tak lagi tertawa mendengar kalimat Edy selanjutnya.

“Sudah pulang, tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar tak usah di sini,” ujar Edy.

Setelah itu, Edy mengatakan membutuhkan sosok yang benar agar olahraga maju. “Siapapun dia, saya terpaksa lakukan itu. Begini dia tidur,” sebutnya memperagakan orang tidur sambil melipat tangan.

“Biliar dapat emas (di PON)? Ya enggak dapat orang pelatihnya aja begitu,” sambungnya.

Edy juga meminta Kadispora mengevaluasi pelatih. “Evaluasi Kadiposra, Pak Ketua KONI, yang tak pantas tak usah,” tutupnya.

Tak Hanya ke Polisi, Didukung 60 Pengacara Coki Aritonang Bakal Laporkan Edy Rahmayadi ke Mendagri

Coki sendiri membantah dirinya tidur dan diusir. Dia menyebut memang ingin keluar ruangan karena Edy menyebutnya sontoloyo setelah dijewer.

Coki menyebut tak ada kata-kata Edy yang perlu diapresiasi dengan tepuk tangan saat itu, hingga membuatnya diam saja dan ternyata salah di mata Edy

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar