WHO Peringatkan Dunia Bersiap Hadapi Lonjakan Infeksi Covid-19 Omicron

Jum'at, 03/12/2021 22:30 WIB
Ilustrasi Omicron. (Foto: Independent.co.uk)

Ilustrasi Omicron. (Foto: Independent.co.uk)

law-justice.co - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan negara-negara untuk meningkatkan kapasitas perawatan kesehatan dan memvaksinasi penduduknya untuk memerangi lonjakan kasus COVID-19 yang didorong oleh varian Omicron.

WHO menyebut pembatasan perjalanan bisa saja mengulur terjadinya infeksi, namun cara itu tetap saja tidak meyakinkan bahwa Omicron tidak menyebar ke berbagai negara.

Meskipun menutup perbatasannya untuk bepergian dari negara-negara Afrika selatan yang berisiko tinggi, Australia menjadi negara terbaru yang melaporkan penularan komunitas dari varian baru, sehari setelah ditemukan di lima negara bagian AS.

Telah dilaporkan setidaknya dua lusin negara dan mulai mendapatkan pijakan di Asia minggu ini, dengan kasus dilaporkan di Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia dan India. Banyak pemerintah telah menanggapi dengan memperketat aturan perjalanan.

"Orang-orang seharusnya tidak hanya bergantung pada tindakan perbatasan. Yang paling penting adalah mempersiapkan varian-varian ini dengan potensi penularan yang tinggi. Sejauh ini, informasi yang tersedia menunjukkan bahwa kami tidak perlu mengubah pendekatan kami," kata Direktur regional WHO untuk Pasifik Barat, Takeshi Kasai, dalam konferensi pers virtual, Jumat (3/12/2021).

Kasai mendesak negara-negara untuk memvaksinasi kelompok rentan sepenuhnya seraya berpegang pada tindakan pencegahan seperti mengenakan masker dan menjaga jarak sosial.

Omicron telah terdaftar sebagai "varian yang menjadi perhatian" oleh WHO. Para ilmuwan masih mengumpulkan data untuk menetapkan seberapa parah dan menularnya penyakit itu seperti halnya bagian-bagian Eropa yang dilanda gelombang infeksi musim dingin oleh varian Delta yang lebih dikenal.

Michelle Groome, seorang ilmuwan di Institut Nasional Penyakit Menular Afrika Selatan, mengatakan negara itu menghadapi peningkatan infeksi yang belum pernah terjadi sebelumnya karena Omicron.

Hampir 264 juta orang telah dilaporkan terinfeksi oleh virus corona sejak pertama kali terdeteksi di China tengah pada akhir 2019 dan 5,48 juta orang telah meninggal.

(Muhammad Rio Alfin\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar