Klaim Taliban soal Afghanistan Aman Terpatahkan oleh Aksi Teror ISIS

Selasa, 09/11/2021 11:26 WIB
AS Vs ISIS (Newsweek)

AS Vs ISIS (Newsweek)

Jakarta, law-justice.co - Sejak Kelompok Taliban menguasai Afghanistan, kelompok ekstremis ISIS berulang kali melakukan teror.

Teror-teror yang dilakukan ISIS di Afghanistan pun disebut mematahkan klaim Taliban bahwa negara itu kini aman.

Serentetan serangan bom dilancarkan oleh kelompok ini kepada masyarakat dan pihak Taliban di negara itu.

"Mereka (ISIS) mencoba melemahkan dan menghancurkan reputasi Emirat Taliban. Emirat menjanjikan keamanan dan mereka mencoba menunjukkan bahwa Taliban tidak dapat menjaga keamanan negara itu," kata Spesialis Kelompok Jihad dari Royal United Services Institute di London, Antonio Giustozzi seperti melansir cnnindonesia.com.

Giustozzi mengatakan bahwa ISIS tengah melakukan kampanye pembunuhan berencana sejak pertengahan 2020. Kampanye ini terus berlangsung kala Taliban menguasai Afghanistan pada Agustus lalu.

Dia juga memprediksi ISIS memiliki sekitar 4.000 pasukan.

Tak hanya itu, Giustozzi menilai gencarnya serangan yang dilakukan ISIS ini dilakukan mengingat kelompok Taliban tengah bergulat dalam masalah transisi pemerintahan.

"Mereka (ISIS) tahu bahwa jika mereka mengizinkan Emirat Taliban untuk berkonsolidasi, musim semi berikutnya Taliban akan bergerak untuk menghancurkan mereka," katanya.

Sebelumnya, Taliban mengklaim telah mengendalikan ancaman militan ISIS. Namun, serangan bom ISIS yang merajalela tampaknya mematahkan klaim ini.

Beberapa minggu sebelumnya, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas bom di rumah sakit militer di Kabul yang menewaskan 19 orang.

"Masalah Daesh (sebutan ISIS) telah dikendalikan oleh Emirat Islam (Afghanistan) dengan sangat baik sejauh ini. Dunia seharusnya bekerja sama dengan kami, bukannya justru menekan kami," kata Muttaqi di Doha, Qatar.

ISIS juga mengklaim menjadi dalang dari serangan bom di Bandara Hamid Karzai, Afghanistan, yang saat itu dipenuhi ratusan warga yang berusaha kabur dari negara itu. Akibat bom ini, sebanyak 60 warga sipil tewas dan setidaknya 140 orang terluka.

Pada akhirnya, Pemimpin Tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzada, memperingatkan bahaya pembangkang dan penyusup dalam kelompoknya di tengah ancaman ISIS yang kian nyata.Tak hanya itu, ISIS sempat menyerang Masjid Eid Gah, Kabul dan masjid Syiah yang berada di Kunduz dan Kandahar.

"Semua pemimpin kelompok harus melihat ke dalam barisan mereka dan melihat apakah ada entitas tak dikenal yang bekerja melawan kehendak pemerintah yang harus diberantas sesegera mungkin," kata Akhundzada dalam pernyataannya pada Kamis (4/11).

Sementara itu, ISIS disebut tengah mengolok-olok Taliban.

"Milisi Taliban panik, mereka tidak tahu bagaimana menyembunyikan rasa malu mereka," ungkap sebuah pernyataan dalam video ISIS yang diposting di saluran Telegram kelompok itu, Minggu (7/11).

Pihak ISIS juga menuduh Taliban sebagai orang-orang suruhan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

 

 

 

 

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar