Luhut Diduga Terlibat Bisnis PCR, Demokrat: Penguasa Rangkap Pengusaha

Rabu, 03/11/2021 13:20 WIB
Menko Marves Luhut Panjaitan. (Foto: Tangkapan layar YouTube Kemenko Marves).

Menko Marves Luhut Panjaitan. (Foto: Tangkapan layar YouTube Kemenko Marves).

Jakarta, law-justice.co - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan diduga terlibat dalam bisnis harga tes polymerase chain reaction atau PCR.

Menanggapi hal itu, politisi partai Demokrat, Yan Harahap memberikan komentar. Menurutnya, hal itu membuktikan bahwa penguasa merangkap pengusaha.

“Hebat ya ini yang dinamakan PengPeng, Penguasa Merangkap Pengusaha,” kata Yan di Twitternya, seperti dilihat pada Rabu (3/11/2021).

“Meraup untuk besar diatas ‘derita rakyat’ nikmatkah?” sambungnya.

Sebelumnya, eks Direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto menyebut PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) didirkan oleh sejumlah perusahaan besar.

Menurutnya, Luhut terlibat lewat PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).

Selain itu, ada nama Menteri BUMN Erick Thohir. Edy mengaitkan Erick dengan Yayasan Adaro Bangun Negeri yang berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Perusahaan itu dipimpin oleh saudara Erick, Boy Thohir.

Luhut Bantah

Sementara itu, Jubir Luhut, Jodi Mahardi pun meluruskan terkait dugaan tersebut. Ia pun membantah kabar Luhut ikut mendirikan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) untuk bisnis tes PCR. Dia berkata Luhut hanya mendorong pihak swasta yang hendak membantu penanganan pandemi.

"Tidak ada maksud bisnis dalam partisipasi Toba Sejahtra di GSI, apalagi Pak Luhut sendiri selama ini juga selalu menyuarakan agar harga tes PCR ini bisa terus diturunkan sehingga menjadi semakin terjangkau buat masyarakat," kata Jodi mengutip CNNIndonesia.com, Senin (1/11/2021).

Jodi menjelaskan ada sejumlah pengusaha yang berniat membantu penanganan pandemi pada awal 2020. Para pengusaha tersebut mengajak Luhut mendirikan PT GSI yang berfokus melayani tes Covid-19.

GSI didirikan sebagai solusi atas sulitnya tes Covid-19 di awal pandemi. Sejumlah pengusaha besar patungan untuk membuat PT GSI. Kantor pertama PT GSI pun sumbangan dari salah seorang pengusaha.

Jodi menyampaikan PT GSI tidak pernah membagikan deviden, termasuk untuk Luhut. Keuntungan digunakan untuk menggelar tes Covid-19 gratis secara massal.

"GSI ini tujuannya bukan untuk mencari profit bagi para pemegang saham. Sesuai namanya, GSI ini Genomik Solidaritas Indonesia, memang ini adalah kewirausahaan sosial," ujar Jodi.

 

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar