Kasus Pembunuhan Munir, 100 Tokoh ke Jokowi: Usut Aktor Intelektual!

Selasa, 07/09/2021 12:35 WIB
Munir (Media Indonesia)

Munir (Media Indonesia)

Jakarta, law-justice.co - Sebanyak 100 tokoh dan perwakilan organisasi demokrasi menyampaikan pernyataan bersama mengenang kematian aktivis HAM Munir Said Thalib atau Munir, yang genap 17 tahun pada 7 September 2021 mendatang.

“Kami sejumlah organisasi dan tokoh demokrasi Indonesia mendesak Presiden Joko Widodo menuntaskan kasus Munir terutama dengan menuntut aktor intelektual di balik kematiannya untuk diadili,” kata perwakilan tokoh, Asfinawati yang juga Ketua YLBHI, Senin (6/9/2021).

Menurut Asfinawati, penuntasan kasus ini penting bagi demokrasi. Penuntasan kasus, kata dia, dapat merubah wajah baru penegakan HAM di Indonesia yang belakangan ini merosot. Pengungkapan kasus juga dapat mencegah berulangnya kasus pembunuhan politik seperti yang dialami Munir.

“Karena itu, kami mendesak Presiden Joko Widodo untuk berani mengusut aktor intelektual di balik kasus Munir,” ungkapnya.

Desakan mengungkap kasus Munir kembali diucapkan mendekati peringatan 17 tahun pembunuhan Munir yang jatuh pada 7 September 2021. Munir tewas dibunuh dengan cara diracun saat penerbangan ke Belanda. Meski sudah ada pelaku lapangan yang telah dipenjara, banyak pihak menilai masih ada aktor intelektual yang belum terungkap.

Para tokoh berkesimpulan bahwa pembunuhan Munir bermotif politik. Kuat dugaan kasus ini berhubungan dengan situasi demokrasi saat itu, yakni putaran terakhir pemilihan langsung presiden pada 20 September 2004.

Partisipasi Munir dalam pemilihan presiden putaran pertama pada Juli 2004 diduga menjadi faktor penting dalam mengungkap motif dan faktor pemicu pembunuhan.

“Dalam berbagai pengalaman di negara lain, pembunuhan politik kerap menimpa orang yang dinilai berseberangan dengan pemerintah,” kata para tokoh.

Sejumlah organisasi yang tergabung mendesak penuntasan kasus ini adalah Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, Themis Indonesia, Public Virtue, Cahaya Dari Timur Foundation.

Sementara tokoh yang bergabung di antaranya, sosiolog Thamrin Amal Tomagola, Bivitri Susanti, Asnil Nababan dan sejumlah tokoh lainnya. Total ada 115 tokoh dan organisasi yang mendesak Presiden Jokowi menuntaskan kasus Munir.

 

 

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar