China Wajibkan Lagi Warganya Pakai Masker usai Varian Delta Merebak

Sabtu, 14/08/2021 15:40 WIB
Masker diwajibkan lagi di China (Tempo)

Masker diwajibkan lagi di China (Tempo)

Beijing, Tiongkok, law-justice.co - Komisi Kesehatan Nasional China mengeluarkan pedoman baru untuk pemakaian masker. Pedoman ini muncul saat kasus infeksi Covid-19 kembali bangkit di Negeri Tirai Bambu.


Dalam pedoman yang direvisi tersebut pada Jumat (13/8/2021), masyarakat harus mengenakan masker di ruang publik, termasuk area di dalam dan luar ruangan, transportasi umum serta di daerah-daerah luar yang ramai.

"Masyarakat menjadi kurang sadar akan pencegahan Covid-19 karena pandemi yang berlarut-larut. Beberapa orang berpikir mereka tidak perlu memakai masker setelah divaksinasi, yang mengarah ke celah dalam pencegahan epidemi dan perlindungan pribadi," kata komisi kesehatan, dikutip dari CNN International.


Pedoman terbaru di China menyatakan masyarakat umum sekarang harus memakai masker di pusat perbelanjaan, supermarket, bioskop, ruang pameran dan bandara, serta semua transportasi umum dan lift. Masker sekarang juga diperlukan di area luar ruangan yang ramai, seperti alun-alun dan taman.

Pedoman sebelumnya, yang dikeluarkan pada Mei 2020, tidak mengharuskan pemakaian masker untuk area luar ruangan, atau ruang dalam ruangan yang tidak padat dengan ventilasi yang baik.

Pedoman baru juga memperketat persyaratan masker untuk kelompok profesional utama yang dianggap berisiko lebih tinggi terkena virus, termasuk mereka yang berurusan dengan personel dan barang luar negeri, pekerja medis serta petugas kebersihan, penjaga keamanan dan pengemudi yang bekerja di pelabuhan, bandara, bea cukai, dan rumah sakit.

Dalam pedoman terpisah yang dikeluarkan hari Jumat, komisi kesehatan memasukkan panti Mahjong, pusat kebugaran, toko teh susu, dan lembaga bimbingan belajar dalam daftar "tempat utama" yang diperluas untuk pencegahan dan pengendalian epidemi.

Penyebaran virus corona varian delta yang sangat menular di seluruh China telah memicu kekhawatiran atas tingkat perlindungan yang saat ini ditawarkan oleh vaksin buatan China.

Pada Jumat, Komisi Kesehatan Nasional mengumumkan bahwa 770 juta orang di China telah sepenuhnya divaksinasi, terhitung 55% dari populasi 1,4 miliar.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar