Pertanda Apa, Rp3,31 T Modal Asing Kabur dari Indonesia dalam Sepekan

Sabtu, 19/06/2021 12:29 WIB
BI ungkap Rp3,31 triliun modal asing kabur dari Indonesia dalam sepekan (ist)

BI ungkap Rp3,31 triliun modal asing kabur dari Indonesia dalam sepekan (ist)

Jakarta, law-justice.co - Sebanyak Rp3,31 triliun modal asing kabur dari Indonesia dalam sepekan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono, Jumat (18/6/2021).

Catatan itu berdasarkan data transaksi 14 Juni-17 Juni 2021. Dia menyatakan aliran modal asing juga tercatat net sell atau jual bersih di pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp2,8 triliun. Lalu, asing tercatat jual bersih sebesar Rp510 miliar di pasar saham.

Sementara, aliran modal asing tercatat net buy sebesar Rp20,63 triliun dari awal tahun hingga 17 Juni 2021.
"Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden beli neto Rp20,63 triliun," ucap Erwin dalam keterangan resminya.

Hal ini membuat tingkat premi risiko Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level dari 71,71 basis poin (bps) menjadi 73,46 bps. Sementara, tingkat imbal hasil (yield) SBN bertenor 10 tahun naik ke level 6,48 persen. Lalu, yield surat utang AS US Treasury 10 tahun naik ke level 1,504 persen.

Bank sentral nasional turut mencatat potensi deflasi alias penurunan harga bahan kebutuhan harian mencapai 0,11 persen. Potensi ini didapat dari hasil survei pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) BI pekan pertama bulan ini.

Deflasi dipicu oleh penurunan harga cabai merah sekitar negatif 0,09 persen, tarif angkutan antarkota minus 0,06 persen, cabai rawit minus 0,04 persen, dan bawang merah minus 0,02 persen. Begitu juga dengan penurunan harga daging sapi, tomat, dan udang basah masing-masing turun 0,01 persen.

"Beberapa komoditas mengalami inflasi, antara lain telur ayam ras sebesar 0,04 persen, telur ayam ras sebesar 0,04 persen, emas perhiasan sebesar 0,03 persen, minyak goreng, sawi hijau, nasi dengan lauk dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen," terang Erwin.

Dari survei ini, maka inflasi secara tahun kalender diperkirakan mencapai 0,79 persen dan inflasi tahunan 1,38 persen.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar