Terdeteksi TNI, Ini Daftar Lokasi Persembunyian KKB di Papua

Kamis, 27/05/2021 16:32 WIB
Lokasi persembunyian KKB Papua sudah didteksi TNI (grid)

Lokasi persembunyian KKB Papua sudah didteksi TNI (grid)

Papua, law-justice.co - Lokasi persembunyian kelompok kriminal bersenjata di Papua sudah dideteksi oleh TNI. Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) Letnan Jendral TNI Joni Supriyanto membeberkan sejumlah KKB yang sudah dicap sebagai Kelompok Separatis Teroris (KST) ini tersebar di pegunungan hingga pantai Papua.

Dalam dokumen yang dipaparkan, Joni menyebut, ada 13 kelompok yang kerap melakukan kekerasan di wilayah Papua. Untuk kelompok di daerah pegunungan di Puncak Jaya yakni KST pimpinan Goliath Tabuni dan Lekagak Telenggen.

"Kemudian di wilayah Nduga adalah kelompok separatis teroris pimpinan Egianus Kogoya. Di wilayah Lani Jaya adalah kelompok pimpinan Endem Wamimbo dan Purom Okiman Wenda (POW)," papar Joni dalam rapat terkait Otsus Papua di DPR, Kamis (27/5/2021).

Sementara di wilayah Mimika adalah kelompok pimpinan Joni Botak dan Hengki Uwamang. Kemudian di wilayah Puncak adalah kelompok pimpinan Lekagak Telenggen, Militer Murib, Seltous Walker, Titus Murib, Peni Murib, dan Samore Murib.

Di wilayah Paniai yakni kelompok pimpinan Damianus Magai Yogi dan di wilayah Intan Jaya yakni kelompok Pimpinan Sabinus Waker, Undous Kogoya, dan Lewis Kogoya.

Selain di pegunungan, sejumlah daerah yang berada di di wilayah perbatasan juga terdapat beberapa kelompok teroris separatis KKB, yakni di Kota Jayapura dan Keerom terdapat kelompok yang dipimpin Lambert Peukikir dan Jikwa.

Di Skouw dan Vanilo PNG yakni kelompok pimpinan Abukarak Wenda, dan terakhir di wilayah Merauke yakni kelompok pimpinan Benardus Mawen.

Sementara di tiga wilayah yang berada di daerah Pantai yakni di wilayah Sentani, Jayapura, dan Teluk Cendrawasih yakni kelompok pimpinan Amos S.

Kemudian wilayah Memberamo Raya yakni kelompok pimpinan Cosmos Makabori dan wilayah Tapen Waropem yakni kelompok pimpinan Fernando Warobay.

Joni menjelaskan, Namun, penyebutan teroris yang telah disematkan kepada kelompok-kelompok ini tak akan diberi embel-embel nama Papua.Alih-alih itu kata Joni penamaan justru akan berfokus pada nama pimpinan kelompok seperti yang telah dia paparkan sebelumnya.

"Jadi kita tidak sebut kelompok teroris separatis Papua, tapi menyebut kelompok teroris separatis Lekagak, misalnya. Sehingga jangan sampai penyebutan jadi diskriminasi karena sensitif kepada warga Papua," kata Joni.

Tak hanya itu, penyebutan dengan berfokus pada nama pimpinan kelompok juga dia yakini bisa lebih memudahkan aparat keamanan untuk menjangkau para kelompok separatis ini.

"Dengan penyebutan ini memudahkan aparat keamanan untuk menjangkau kelompok-kelompok tersebut," kata dia.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar