Melawan, 3 Klub Liga Super Eropa Ancam UEFA

Kamis, 27/05/2021 13:01 WIB
Logo baru Liga Super Eropa

Logo baru Liga Super Eropa

law-justice.co - Tiga klub inisiator Liga Super Eropa: Real Madrid, Barcelona, dan Juventus memukul balik Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) yang mengancam akan menjatuhkan sanksi. Sanksi disipliner di tengan proses pengadilan dianggap melanggar hukum.

Melalui pernyataan resmi, ketiga klub itu merespon ancama UEFA yang ingin menngeluarkan mereka dalam kompetisi Liga Champions musim depan. Mereka menegaskan akan menolak sanksi yang dijatuhkan karena proses pengadilan tentang legalitas rencana Liga Super Eropa sedang berlangsung di pengadilan.

"Sikap mengkhawatirkan ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap keputusan pengadilan, yang telah membuat pernyataan jelas yang memperingatkan UEFA untuk menahan diri dari mengambil tindakan apa pun yang dapat menghukum klub pendiri Liga Super saat proses hukum sedang berlangsung," demikian bunyi pernyataan bersama 3 klub, dilansir dari laman resmi Barcelona.

"Oleh karena itu, pembukaan proses disipliner oleh UEFA tidak dapat dipahami dan merupakan serangan langsung terhadap aturan hukum yang kami, warga negara Uni Eropa, telah bangun secara demokratis. Itu sama saja menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap otoritas pengadilan keadilan itu sendiri.

"Sejak awal, Liga Super telah dipromosikan dengan tujuan memperbaiki situasi sepak bola Eropa, melalui dialog permanen dengan UEFA dan dengan tujuan untuk meningkatkan minat pada olahraga dan untuk menawarkan pertunjukan terbaik kepada para penggemar. Tujuan ini memiliki untuk dicapai dalam kerangka keberlanjutan dan solidaritas, terutama dalam situasi ekonomi genting seperti yang dialami banyak klub di Eropa saat ini.

"Alih-alih mencari cara untuk memodernisasi sepak bola melalui dialog terbuka, UEFA mengharapkan kami untuk menarik proses pengadilan yang sedang berlangsung yang mempertanyakan monopoli mereka atas sepak bola Eropa. Barcelona, Juventus, dan Real Madrid, semuanya berusia lebih dari satu abad. Tidak akan menerima bentuk apapun. Paksaan atau tekanan tak tertahankan, sementara mereka tetap kuat dalam kemauan mereka untuk berdebat, dengan hormat dan melalui dialog, solusi mendesak yang dibutuhkan sepakbola saat ini.

"Apakah kami mereformasi sepak bola atau kami harus menyaksikan kejatuhannya yang tak terhindarkan."

(Januardi Husin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar