Internet Papua Mati, Demi Input Data Covid Nakes Harus Mengungsi

Minggu, 16/05/2021 08:15 WIB
Ilustrasi Penanganan Corona. (CNNIndonesia)

Ilustrasi Penanganan Corona. (CNNIndonesia)

Jakarta, law-justice.co - Seorang tenaga kesehatan yang bertugas di salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 milik pemerintah di Jayapura, Papua bercerita mengenai sulitnya bekerja melayani para pasien ketika internet di Jayapura mati total sejak dua minggu belakangan ini.

"Sangat terkendala. Kita tidak bisa melayani pasien, terutama buat ngecek kartu BPJS dan coding," kata sumber tersebut seperti melansir cnnindonesia.com Sabtu (15/5).

Sumber itu bercerita awalnya semua tenaga kesehatan di rumah sakit menganggap matinya internet tak akan lama. Namun, hingga dua pekan layanan internet tak kunjung menyala kembali.

Alhasil, para tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut mengeluhkan banyaknya pekerjaan dan pelayanan pasien yang tak bisa diselesaikan dengan baik.

"Semuanya mengeluh karena kerjaan kita terkendala. Makanya pimpinan sempat usahakan pasang satelit, nah tapi baru sebentar sudah tak bisa lagi," kata dia.

Melihat persoalan tersebut, sumber itu menjelaskan akhirnya pihak rumah sakit mengirimkan tenaga kesehatannya ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Hal itu dilakukan semata-mata untuk melakukan input data status pasien Covid-19 ke sistem milik Kemenkes agar tak kedaluwarsa.

"Kami dikirim ke Makassar atas biaya dari RS. Ini kami sudah ngungsi di Makassar buat ngejar klaim pasien Covid yang mau expired tanggal 15," kata sumber tersebut.

"Hampir semua RS di Jayapura pergi ke luar kota untuk kerjakan klaim tersebut," tambah dia.

Terpisah, Dokter I Made Cock Wirawan juga sempat membagikan kesaksian rekan-rekannya sesama tenaga kesehatan harus `mengungsi` ke luar Kota Jayapura demi mengajukan klaim pasien Covid-19 ke sistem. Hal itu dilakukan usai koneksi internet di Jayapura mati.

"Mendengar cerita teman teman di Jayapura yang harus mengungsi ke Makassar demi bisa mengajukan klaim Covid19 karena internet di Jayapura mati," kata Dokter Made dalam akun Twitter resminya @blogdokter yang sudah diizinkan untuk dikutip.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengakui adanya gangguan layanan telekomunikasi di Jayapura karena kabel serat optik bawah laut yang menghubungkan Indonesia Barat dan Indonesia Timur di Utara Jayapura terputus di kedalaman lebih dari 4000 hingga 4050 meter di dasar laut.

"Kami terus berusaha bersama operator seluler dan operator fiber optik bawah laut untuk memulihkan transmisi data dari kawasan barat ke kawasan timur dengan pemanfaatan microwave link, radio link dan berbagai sarana yang lain," kata Johnny dalam keterangannya yang dikutip di situs resmi Kominfo.

Johnny memastikan pemulihan sepenuhnya baru bisa dilakukan pada Juni bulan mendatang. Ia tak heran apabila terjadi kendala yang berkaitan dengan transmisi data di wilayah tersebut.

 

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar