Kejam! Ratusan Warga Palestina Tewas, Serangan Malah Ditingkatkan

Jum'at, 14/05/2021 15:34 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan meningkatkan serangan Israel ke Palestina (ist)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan meningkatkan serangan Israel ke Palestina (ist)

Jakarta, law-justice.co - Kekejaman Israel terhadap warga Palestina makin menjadi-jadi. Pasalnya, di saat ratusan warga Palestina tewas, Israel malah memutuskan untuk meningkatkan serangan roket.

Memanasnya hubungan antara Israel dan Palestina bermula dari serangan tentara Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem Timur, yang kemudian direspons Hamas dengan meluncurkan ratusan roket ke Tel Aviv. Dari situ, ketegangan mulai menjalar tak hanya di Yerusalem, tapi juga ke Jalur Gaza. Israel, merespons serangan roket Hamas dengan menyerang Jalur Gaza melalui gempuran udara.

Di Jalur Gaza, sejumlah bangunan dan bahkan blok apartemen hunian bertingkat diserang dan diruntuhkan oleh Israel melalui serangannya.

Konflik Israel-Palestina tersebut kini telah merenggut setidaknya 109 nyawa warga Palestina termasuk 28 anak-anak, 15 wanita, dan melukai 621 orang. Kekerasan yang kian meningkat, dan korban berjatuhan yang jumlahnya terus bertambah, nampaknya membuat Israel tak ingin menghentikan tindakannya.

Juru Bicara Militer Israel, John Conricus, mengatakan negaranya ‘bersiap dan terus menyiapkan berbagai skenario’, bahkan juga menyiapkan skenario melakukan operasi militer jalur darat ke Gaza. Seperti diketahui, sejauh ini Israel hanya melakukan serangan udara ke Gaza.


Sementara itu, Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel, Avichay Adraee mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dia tidak dapat mengkonfirmasi operasi darat (ground operation), tetapi hanya dapat mengatakan bahwa serangan udara dan darat telah diluncurkan di Jalur Gaza.

Di tempat terpisah, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan kepada pasukan agar bersiap untuk operasi melawan Hamas dalam jangka waktu yang cukup panjang.

“Ini akan membutuhkan lebih banyak waktu, tetapi kami akan mencapai tujuan kami, (yaitu) memulihkan perdamaian di negara Israel,” kata Benjamin Netanyahu dilansir laman TRT World, Jumat (1/5/2021).

Roket-roket hingga kini masih terus melintas di atas langit Gaza, baik itu milik pejuang yang diluncurkan untuk menyerang Israel, maupun sebaliknya.

Serangan Israel yang dilakukan di bulan puasa, dan juga Idul Fitri membuat penduduk Palestina harus merasakan kesengsaraan di hari raya yang harusnya dirayakan dengan meriah dan sukacita tersebut.

Melihat kekerasan yang terjadi di Israel dan Palestina, sejumlah pemimpin negara di dunia mengutuk dan mengecam aksi tersebut. Beberapa pemimpin negara melakukan langkah diplomatik guna menghentikan kekerasan yang terjadi.

Seperti misalnya kunjungan pejabat keamanan Mesir, yang merupakan perkembangan signifikan dalam upaya internasional untuk mewujudkan gencatan senjata. Upaya semacam itu telah menjadi kunci untuk mengakhiri pertempuran yang sebelumnya juga pernah terjadi.

Sementara itu, pada hari Kamis (13/5), Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan kepala PBB Antonio Guterres, di mana Moskow menyatakan bahwa “tugas utama” adalah “menghentikan tindakan kekerasan di kedua sisi.”

Kemudian Dewan Keamanan PBB, yang telah mengadakan dua konferensi video tertutup sejak Senin, dijadwalkan bertemu pada hari Minggu untuk membahas krisis tersebut.

Tetapi para diplomat mengatakan bahwa sekutu dekat Israel, Amerika Serikat, telah memblokir pertemuan mendesak tersebut.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar