Proyek Infrastruktur Era Jokowi Terlalu Ambisius & Kurang Perencanaan

Selasa, 04/05/2021 09:16 WIB
Presiden Jokowi akan membangun Istana Negara di dataran paling tinggi di ibu kota baru di Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Presiden Jokowi akan membangun Istana Negara di dataran paling tinggi di ibu kota baru di Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, law-justice.co - Pembangunan proyek infrastruktur yang dikebut di era Presiden Joko Widodo dianggap terlalu ambisius karena dilakukan tanpa perhitungan potensi keuangan negara yang matang.

Pakar politik dan hukum dari Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menilai bawha di saat kondisi pandemi Covid-19 dan banyaknya utang yang harus dibayar, pemerintah justru masih tidak memperhitungkan potensi keuangan negara yang makin terpuruk.

"Pembangunan proyek oleh Jokowi terlalu ambisius, tidak memperhitungkan potensi keuangan negara yang makin terpuruk, sehingga mestinya kontrol terhadap pembangunan infrastruktur harus secara objektif dilakukan," ujar Saiful seperti melansir rmol.id Selasa (4/5).

Padahal, kata Saiful, persoalan lain seperti sandang, papan, dan pangan muncul. Akan tetapi, pemerintah masih ingin menggenjot infrastruktur.

"Sehingga pada akhirnya harus mengorbankan proyek infrastruktur menjadi mangkrak. Artinya kan disitu dapat dinilai kurang perencanaan yang matang," kata Saiful.

Semestinya sambung Saiful, tidak ada infrastruktur yang mangkrak kalau ada perhitungan yang matang.

"Untuk itu saya kira dalam pembangunan infrastruktur jangan terlalu ambisius, sebaiknya lebih mengutamakan perhitungan yang matang, kalau tidak ingin lebih banyak lagi proyek infrastruktur terus-menerus mangkrak," pungkasnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar