Diduga Peras Wali Kota Tanjungbalai, Penyidik KPK Ditangkap

Rabu, 21/04/2021 19:38 WIB
Ilustrasi penyidik KPK ditangkap polisi karena diduga peras Wali Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara M Syahrial (Gelora).

Ilustrasi penyidik KPK ditangkap polisi karena diduga peras Wali Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara M Syahrial (Gelora).

law-justice.co - Propam Polri menangkap seorang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berinisial SR karena diduga memeras Wali Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, M. Syahrial. SR sendiri merupakan penyidik KPK yang berasal dari Polri.

"Propam Polri bersama KPK mengamankan penyidik KPK AKP SR hari Selasa (20/4). Dan telah diamankan di Div Propam Polri," kata Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Inspektur Jenderal Ferdy Sambo, Rabu (21/4/2021).

Dia menjelaskan KPK saat ini tengah melakukan penyidikan perkara pidana terhadap penyidik tersebut. Sambo menerangkan pihak kepolisian nantinya masih akan menjalin kordinasi dengan komisi antirasuah tersebut untuk kelanjutan penanganan perkara. Pasalnya, AKP SR merupakan anggota Polri yang ditugaskan di KPK.

"Namun demikian, tetap berkoordinasi dengan Propam Polri," lanjutnya.

Menurut sumber internal KPK, upaya pemerasan itu dilakukan dengan iming-iming kasus yang diduga menjerat Syahrial dapat dihentikan.

"Memang sudah ramai dari kemarin sore di grup-grup WA pegawai KPK mengenai berita itu, mereka terkejut dan tidak menyangka berani meras wali kota sampai Rp1,5 miliar," ujarnya.

Sementara itu, Dewan Pengawas KPK memastikan bakal memproses dugaan pelanggaran etik terkait peristiwa ini. Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan pihaknya akan menindak pelaku dugaan pemerasan meskipun dari internal lembaganya.

"KPK tidak akan menoleransi penyimpangan dan memastikan akan menindak pelaku korupsi tanpa pandang bulu. Saat ini, KPK sedang melakukan penyelidikan dugaan tindak pidana dimaksud dengan melakukan permintaan keterangan serta pengumpulan bukti permulaan lainnya," kata Firli kepada wartawan melalui pesan tertulis.

Firli mengatakan hasil penyelidikan tersebut akan ditindaklanjuti dengan gelar perkara atau ekspose di forum pimpinan.

"Perkembangan lebih lanjut akan kami informasikan," tutupnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar