DPR Minta TNI Tangkap Pratu Lukius yang Membelot dan Gabung KKB

Sabtu, 17/04/2021 20:10 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi (Foto: Istimewa)

Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi (Foto: Istimewa)

law-justice.co - DPR Minta TNI Tangkap Pratu Lukius yang Membelot dan Gabung KKB

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi, angkat bicara menanggapi adanya oknum TNI yang membelot dan bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Bobby sangat menyayangkan adanya prajurit TNI yang membelot. Karena seharusnya seorang prajurit harus bisa memahami bahwa tugasnya adalah melindungi masyarakat.

Apalagi di Bulan Januari 2021 ini, sudah ada 13 kejadian tindakan kekerasan dan kekejaman yang dilakukan oleh KKB di Papua.

"Kami sangat menyayangkan adanya prajurit TNI yang membelot ke kelompok kriminal bersenjata di Papua."

"Prajurit tersebut harusnya mampu memahami bahwa tugasnya adalah melindungi masyarakat sipil, yang dalam kurun waktu bulan Januari ini hampir 13 kejadian adanya tindakan kekerasan dan kekejaman dari KKB tersebut," kata Bobby, melalui keterangnya, Sabtu (17/04/2021).

Pihak TNI telah mengungkapkan identitas anggotanya yang telah membelot ke KKB. Diketahui nama prajurit tersebut adalah Pratu Lukius Matuan.

Ia merupakan anggota Yon Infanteri 400 Raider dan sempat ditugaskan ke Kabupaten Intan Jaya Papua. Lukius bertugas saat itu pada Agustus 2020 hingga Maret 2021.

Bobby pun meminta agar pemerintah dan pihak TNI bisa segera menangkap dan menindak tegas Lukius.

"Oleh karenanya saya mendukung pemerintah dan TNI untuk menindak tegas, melakukan pengejaran terhadap oknum prajurit ini."

"Bilamana tidak menyerah juga harus tetap dicari sampai ditangkap," tegasnya.

Menurut Bobby, jika Lukius tidak segera ditangkap, maka akan berpotensi untuk meningkatkan eskalasi situasi keamanan yang tidak kondusif di Papua.

Ditambah lagi, Lukius juga pernah mendapatkan pelatihan dari TNI, Termasuk mengetahui informasi penting dalam upaya memulihkan situasi kondusif di Papua.

"Ini sangat tidak baik dan berpotensi untuk meningkatkan eskalasi situasi keamanan yang tidak kondusif di Papua karena prajurit tersebut juga sudah pernah ikut bertugas dan mendapatkan pelatihan-pelatihan dari TNI."

"Termasuk juga mungkin mengetahui juga berbagai informasi yang sangat penting dalam upaya memulihkan situasi yang kondusif di Papua," pungkasnya.

(Givary Apriman Z\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar