Respon soal `Apa-apa China`, Menko Luhut: Iya, Kenapa dengan China?

Kamis, 25/02/2021 12:56 WIB
Luhut Ditelepon Menlu China, Bicarakan Covid, Investasi & Danau Toba. (Bisnis.com).

Luhut Ditelepon Menlu China, Bicarakan Covid, Investasi & Danau Toba. (Bisnis.com).

Jakarta, law-justice.co - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan buka-bukaan soal tuduhan bahwa pemerintah saat ini terkesan mengutamakan China dalam pembangunan dan investasinya, termasuk vaksin corona.

Ia juga bicara soal tuduhan yang menyebut dirinya sebagai `komandan` China di Indonesia. Luhut tidak membantah soal kedekatan itu.

"Kalau dibilang dekat China, iya. Kenapa dengan China? karena mungkin mereka ingin cari teman juga. Dia lihat kita enak," katanya dalam CNBC Indonesia Outlook 2021, Kamis (25/2).

Luhut mengatakan meski dekat dengan China, pemerintah juga tidak asal kerja sama dengan mereka. Pemerintah tetap menerapkan kriteria dan syarat ketat bagi China dan investor asing lainnya jika mau masuk ke Indonesia.

Untuk investasi, misalnya, Luhut mengatakan investor China yang mau masuk ke Indonesia harus memenuhi sejumlah kriteria dan syarat yang ditentukan.

"Mereka harus patuh, tidak boleh mereka atur kita. (Kerja sama) harus B to B, sehingga jebakan kita bisa hindari dan kita ambil alih teknologi dari mereka,` katanya.

Luhut mengklaim sampai dengan hari ini kriteria dan syarat yang sudah ditetapkan pemerintah bagi China tersebut masih berjalan bagus dan sesuai harapan.

Indonesia klaimnya sudah mendapatkan manfaat dari kerja sama itu.

"Apa yang kita tidak dapat dari mereka. Teknologi kelas 2, siapa bilang? deal-nya profesional. Kita juga tidak mungkin dibodohin sama mereka. Saya bilang, kita tidak akan bisa ditipu," katanya.

Luhut menambahkan selain dengan China, Indonesia sebenarnya juga dekat dengan pihak lain. Salah satunya Abu Dhabi dan Amerika.

Kedekatan bisa dilihat dari komitmen investasi sebesar US$19 miliar yang didapat dari mereka atas proyek di Indonesia

"Dengan Abu Dhabi juga (dekat) karena hubungan Pak Presiden dengan Pangeran (Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan) bagus," katanya.

Soal `Cemoohan` Luhut Lagi Luhut Lagi

Selain itu, Luhut juga buka suara soal `cemoohan` yang menyebut bahwa apa-apa di Indonesia ini diurusi semua olehnya alias `Luhut Lagi, Luhut Lagi` atau 4 L.

Menurutnya, tuduhan itu tidak benar.

"Sebenarnya tidak Luhut Lagi, Luhut Lagi. Yang ada, saya itu kalau mengerjakan sesuatu tidak mau tidak holistik dan terintegrasi. Karena kalau tidak pasti tak akan tuntas," katanya.

Karena model kerja seperti itulah, Luhut mengatakan dalam menyelesaikan semua masalah, ia sering melibatkan kementerian yang berada di luar koordinasi kementeriannya.

"Ada PUPR, KLHK, energi, perhubungan, pariwisata, investasi, itu kan sudah luas sekali. kalau itu pembangunan, PUPR jalan tol di bawah saya. jalan tol pasti ada ATR, dan lain. Jadi gak benar (4L)," katanya.

Luhut mengatakan itu semua ia lakukan karena ia ingin semua tugas yang diberikan Jokowi kepadanya tuntas.

Sindiran soal dominasi Luhut di kabinet Jokowi sebelumnya sempat disampaikan oleh Ekonomi Faisal Basri.

Itu ia sampaikan di acara Catatan Akhir Tahun INDEF secara virtual, Rabu (23/12) lalu. Sindiran ia sampaikan terkait posisi Luhut menjadi Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Menurutnya, komando komite harus terpusat di Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

"Jadi ini panglima perangnya Pak Budi. Kalau sekarang siapa? Luhut? Luhut yang memerintahkan Anies Baswedan untuk mempercepat penutupan mal pukul 19.00? Apa urusannya dengan Luhut? Mbok ya sadar ini orang, dia bukan problem solver, dia creator masalah baru yang menunjukkan rakyat kalau presiden jadi memble, lebih percaya Luhut. Itu harus dihindari untuk kasus pandemi ini. Pak Budi harus firm dan di-back up presiden. Kalau tidak 4L, Luhut lagi, Luhut lagi," tuturnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar