Tak Main-main, Pakar Inetlijen Bongkar Modal Komjen Sigit Jadi Kapolri

Rabu, 20/01/2021 23:01 WIB
Pakar Intelijen ungkap modal yang dimiliki Komjen Listyo Sigit Prabowo jadi Kapolri (pikiran rakyat)

Pakar Intelijen ungkap modal yang dimiliki Komjen Listyo Sigit Prabowo jadi Kapolri (pikiran rakyat)

Jakarta, law-justice.co - Selangkah lagi Komjen Llistyo Sigit Prabowo akan menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan segera pensiun. Terkait hal itu, pengamat intelijen membongkar modal yang sudah dikeluarkan oleh Komjen Sigit sehingga mulus menjadi Kapolri.

Adapun modal tersebut merupakan kemampuan dan integrasi yang dimiliki dan dikenal banyak orang selama menjalankan tugas di Kepolisian Republik Indonesia.Modal jadi Kapolri di mata pengamat dunia intelijen Susaningtyas NH Kertopati, menilai jika calon kapolri tersebut telah memenuhi syarat strategis untuk menduduki posisi Bhayangkara 1.

“Komjen Listyo Sigit memiliki modal atas sikap rendah hati dan pandai mendengar akan membantunya dalam melaksanakan tugas sebagai Kapolri nantinya,” katanya, Rabu (20/1/2021).

Modal yang kini dimilikinya tersebut juga disebut dengan adanya satu masalah yang ada pada calon Kapolri yakni masa pensiun yang masih panjang. Karenanya baik bagi dirinya, untuk bisa merangkul senior maupun juniornya.

Sebagai kandidat calon Kapolri pilihan Presiden Jokowi, Komjen Listyo Sigit, menurut Susaningtyas harus memiliki sikap profesionalisme dan mengikuti trend kejahatan atau gangguan keamanan. Tak hanya itu tuntutan yang harus dipenuhi yakni memahami hukum dan regulasi.

“Kejahatan dan gangguan keamanan kian hari kian canggih dan terus dimodifikasi, termasuk kejahatan jalanan. Kapolri harus mengikuti perkembangan ini. Syarat berikutnya, ia tidak berpolitik tapi paham perkembangan politik.” katanya.

Syarat lain yakni calon Kapolri harus sosok yang cepat tanggap terhadap fenomena yang dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Terutama, kelompok-kelompok baik kanan maupun kiri yang ingin mengganti ideologi dan bentuk negara.

Kemudian, menyesuaikan perkembangan politik dan situasi keamanan saat ini, Kapolri juga harus mampu memahami ancaman dalam negeri yang perlu diperhitungkan efeknya hingga keluar negeri. Serta memahami lingkungan strategis territorial seperti bahaya terorisme, radikalisme, narkoba dan kejahatan jalanan atau kriminalisme.

Sementara, terkait polemik yang menyangkut agama atas pencalonan Komjen Listyo Sigit justru dinilai bagus di mata dunia, untuk membuktikan Indonesia meski memiliki masyarakat muslim mayoritas namun memiliki pemimpin bukan dari agama mayoritas.

"Inilah arti penting dan penerapan dari Bhineka Tunggal Ika yang menjadi pemersatu bangsa Indonesia hingga saat ini," katanya.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar