Aneh, Presiden Brasil Malah Dukung Massa Trump Serbu Gedung Capitol

Kamis, 07/01/2021 18:05 WIB
Presiden Brazil Jair Bolsonaro dukung massa pendukung Trump serbu gedung Capitol (matamatapolitik)

Presiden Brazil Jair Bolsonaro dukung massa pendukung Trump serbu gedung Capitol (matamatapolitik)

Jakarta, law-justice.co - Kondisi Amerika Serikat tengah mencekam dengan munculnya massa pendukung Donald Trump yang menyerbu gedung Capitol untuk memprotes dugaan penipuan dalam Pilpres AS November 2020. Anehnya, aksi serbuan itu malah didukung oleh Presiden Brasil Jair Bolsonaro.

Dilansir Reuters, Kamis (7/1/2021) Bolsonaro, mantan kapten militer sayap kanan yang telah lama mengagumi Trump, merupakan salah satu pemimpin dunia yang terakhir mengakui kemenangan pemilihan presiden terpilih AS, Joe Biden.

Pada hari Rabu (6/1), Bolsonaro mengatakan dia telah mengikuti berita soal penyerbuan ke gedung Capitol AS oleh massa pendukung Trump yang berusaha untuk membalikkan kekalahan Trump dalam pilpres 3 November lalu. Aksi ini memaksa anggota parlemen untuk mengungsi dan menyebabkan Kongres menunda sesi untuk mengesahkan kemenangan Biden.

Saat ditanya oleh seorang pendukung soal pandangannya akan kekacauan di Washington itu, Bolsonaro mengaku sebagai pendukung Trump.

"Saya mengikuti semuanya hari ini. Anda tahu saya terhubung dengan Trump, bukan? Jadi Anda sudah tahu jawabank saya," ungkapnya.

"Banyak laporan penipuan, banyak laporan penipuan," tambahnya, dalam video yang diposting di media sosial.

Bolsonaro juga mengambil kesempatan itu untuk mengulangi keluhan tak berdasar bahwa kemenangan dirinya di pemilu 2018 dinodai oleh penipuan dan dia seharusnya menang tanpa putaran kedua.

Kekalahan Trump dalam pemilihan umum merupakan pukulan bagi Bolsonaro, yang berusaha menjalin hubungan lebih dekat dengan Amerika Serikat. Kemenangan Biden kemungkinan akan mengisolasi Brasil di panggung global, dan meningkatkan tekanan pada penanganan Bolsonaro terhadap lingkungan dan hak asasi manusia.

Sebelumnya, kekacauan terjadi di Gedung Capitol AS pada Rabu (6/1) waktu setempat, setelah Trump berminggu-minggu melontarkan tuduhan dan klaim palsu soal kecurangan pilpres. Tuduhan itu berujung pada seruan unjuk rasa dan long march ke Gedung Capitol AS yang mewakili demokrasi AS.

Ribuan pendukung Trump yang berunjuk rasa di luar Gedung Capitol AS, akhirnya menerobos masuk dan melakukan aksi perusakan di dalam gedung. Aksi ini menuai banyak kecaman dan disebut sebagai `pemberontakan` oleh Biden yang akan dilantik pada 20 Januari mendatang.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar