Trump Belum Nyerah, Biden Sudah Umumkan Nama Menteri di Kabinetnya

Senin, 23/11/2020 15:05 WIB
Ilustrasi Joe Biden dan Donald Trump. (Foto: Bloomberg).

Ilustrasi Joe Biden dan Donald Trump. (Foto: Bloomberg).

Washington DC, law-justice.co - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden tengah bersiap mempublikasikan nama menteri kabinetnya. Ini terjadi di tengah tuduhan-tuduhan kecurangan yang diutarakan presiden petahana Donald Trump.

Dikutip dari AFP, Biden terus maju mempersiapkan kursi presiden pada 20 Januari 2021 mendatang. Sementara Trump juga terus berupaya membatalkan hasil pemungutan suara Pilpres AS, 3 November lalu.

"Anda akan melihat pemilihan kabinet presiden terpilih yang pertama pada hari Selasa minggu ini," tegas kepala staf Biden, Ron Klain, mengatakan dilansir dari ABC Senin (23/11/2020)

Meski demikian, ia menolak mengatakan jabatan mana yang akan diumumkan terlebih dahulu. Klain hanya memberi isyarat bahwa Biden telah memutuskan untuk memilih posisi kunci Menteri Keuangan.

Sementara itu, ditulis Bloomberg, Joe Biden akan menunjuk penasihat lamanya, Anthony Blinken sebagai menteri luar negeri (Menlu). Ini dipaparkan tiga sumber media tersebut.

Jake Sullivan, yang merupakan salah satu pembantu terdekat Hillary Clinton, kemungkinan akan ditunjuk sebagai penasihat keamanan nasional Biden. Namun keduanya, saat dikonfirmasi media itu, belum memberi tanggapan.

Sementara itu, Trump kini mendapatkan tekanan dari internal partainya Republik mengenai klaim kecurangan dalam Pilpres. Mantan gubernur New Jersey Chris Christie, yang pada 2016 menjadi penasihat transisi Trump, mengatakan di ABC bahwa tim hukum Trump adalah "aib nasional" dan sudah waktunya untuk mengeluarkan dana transisi.

Gubernur Maryland Larry Hogan, yang seorang Republikan juga mengatakan di CNN International bahwa Trump membuat negara itu terlihat seperti "republik pisang." Dia kemudian men-tweet bahwa Trump harus "berhenti bermain golf dan menyerah".

Dengan dukungan ini, Biden semakin mulus melenggangkan niatnya untuk merampungkan transisi dan membentuk kabinetnya. Sementara itu Trump memilih untuk terus menerus menyerang pemilu dan Biden.

Sebagai contoh beberapa saat lalu Trump menghina kemenangan Biden sebagai bencana nasional. Ia merujuk pada penanganan virus H1N1 di era Biden sebagai wakil presiden yang ia dinilai sebagai kegagalan besar.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar