Geliat Pertunjukan Daring Tari Kontemporer Ruang Kreatif

Sabtu, 24/10/2020 22:00 WIB
Pertunjukan Daring Tari Kontemporer Ruang Kreatif

Pertunjukan Daring Tari Kontemporer Ruang Kreatif

Jakarta, law-justice.co - Sutradara Garin Nugroho menghadirkan program diskusi seni pertunjukan yang diberi judul dengan tajuk Pentas Daring Ruang Kreatif di Galeri Indonesia Kaya.

Program ini merupakan bagian dari ruang kreatif, seni pertunjukan Indonesia yang telah digelar sejak 2016. Dengan menghadirkan serangkaian kegiatan mudari, roadshow Bincang Kreatif Seni Pertunjukan

Serta menghadirkan seleksi Art Project Development Proposal, Pitching Forum, Workshop, Mentoring proses produksi seni pertunjukan.

Sebanyak 22 narasumber dari seniman, produser, promotor, akademisi hingga seniman muda juga sudah berbicara ke sekitar 2.805 peserta sejak awal digelar.

Garin Nugroho, Ratna Riantiarno, Eko Supriyanto, Iswadi Pratama, Subarkah Hadisarjana, Hartati, Sari Madjid adalah beberapa nama yang turut serta berbagi pengalaman dan pengetahuannya tentang seni pertunjukan Indonesia.

Setelah sukses menampilkan kegiatan bertajuk Sunar Rahwana dan Ngawak minggu lalu, program Pentas Daring Ruang Kreatif minggu ini akan menyuguhkan lakon bertajuk RTA dan Tlutur.

"Semoga beragam program yang kami suguhkan tidak hanya sekedar menghibur, namun dapat terus menambahkan semangat kecintaan kita kepada budaya Indonesia," kata Program Director Galeri Indonesia Kaya Renitasari Adrian, dalam keterangannya Sabtu (24/10/2020).

Pihaknya melalui karya-karya seniman Indonesia telah memilih dari 14 komunitas seni untuk program Galeri Indonesia Kaya bersama Garin Nugroho.

Pementasan berjudul RTA yang diproduksi oleh Semut Production dapat disaksikan pada hari ini pukul 15.00 di www.indonesiakaya.com dan akun Youtube Indonesia Kaya.

Melalui pementasan ini, Semut Production ingin mengangkat fenomena kondisi yang tidak baik antara semua hubungan. Dengan menampilkan bentuk karya yang sebaliknya yaitu keadaan harmonis setiap umat di Bali.

"Karya tari kontemporer ini ingin menyampaikan kepada penonton untuk menyadari toleransi sebagai bagian terpenting dalam diri," jelas Garin Nugroho yang menjadi mentor untuk komunitas ini.

Mengangkat fenomena hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, dan manusia dengan manusia yang disebut dengan Tri Hita Karana.

"Semoga melalui program ini tidak hanya menghibur penikmat seni di rumah. Namun dapat menghargai perbedaan dan menjadikan kebersamaan harta utama yang kita miliki," kata Garin.

Semut Production yang bergerak di bidang seni pertunjukan tradisi dan kontemporer berbasis kebudayaan Bali berdiri sejak 2016 di Denpasar, menyuguhkan pertunjukan kontemporer dengan pola gerak tari berdasar dari teknik tari Bali.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar