La Nina Mulai `Gerayangi` DIY

Rabu, 14/10/2020 21:32 WIB
Foto: BMKG

Foto: BMKG

Jakarta, law-justice.co - Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Yogyakarta, Reni Kraningtyas, mengatakan fenomena La Nina dari skala lemah sampai sedang terjadi di wilayah Indonesia, tak terkecuali Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Menurutnya, dampak La Nina yang akan masuk ke DIY seiring dengan musim hujan.

Reni mengatakan, La Nina yang berdampak terhadap penambahan intensitas curah hujan secara otomatis berpotensi menimbulkan bencana hidrometerologi. Potensi bencana yang dimaksud meliputi, angina kencang, banjir, dan tanah longsor.

"Musim hujan yang saat ini mulai berlangsung ditambah fenomena La Nina akan menambah intensitas curah hujan hingga 40 persen," ujar Reni, Rabu (14/10/2020).

Reni memprediksi awal musim hujan di DIY terjadi di wilayah Kabupaten Sleman bagian barat dan utara serta Kabupaten Kulon Progo bagian utara. Di wilayah itu, musim hujan diprediksi mulai Oktober dasarian II sampai III.

Sementara, wilayah Gunungkidul menjadi daerah terakhir di DIY yang memasuki musim hujan, yakni pada November dasarian I. Reni meminta pemerintah daerah dapat mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi.

Bupati Sleman Sri Purnomo, mengaku telah berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mengantisipasi dampak La Nina. Ia sudah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan Permukiman (DPUPKP) untuk memastikan saluran air ke embung yang ada di Sleman berfungsi dengan baik sehingg bisa menampung air dalam jumlah besar saat hujan.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman juga diminta untuk menginventarisasi pohon-pohon rawan tumbang untuk penanganan lebih lanjut.

"ami juga berkoordinasi dengan BMKG untuk memberikan informasi wilayah potensi longsor pada Pusdalop BPBD Kabupaten Sleman untuk melakukan langkah antisipasi meminimalikan kerugian akibat dampak La Nina," kata Sri Purnomo.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar