Arief Poyuono Minta Buruh Tolak PSBB Ketat Jakarta, Ini Alasannya

Rabu, 30/09/2020 16:55 WIB
Arief Poyuono (kompas)

Arief Poyuono (kompas)

Jakarta, law-justice.co - Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menilai kebijakan PSBB ketat yang diberlakukan Anies Baswedan dalam menangani pandemi Covid-19 telah menyebabkan kerugian bagi kaum buruh. Untuk itu, dia menyerukan kepada buruh dan partai politik di DKI Jakarta untuk menolak kebijakan PSBB ketat tersebut yang dianggap telah membangkang pada Presiden Jokowi.

"Hanya Anies Baswedan yang membuat aturan PSBB ketat dari seluruh kepala daerah di Indonesia. Selain itu pun membuat kebijakan PSBB ketat di Jakarta tanpa meminta izin pemerintah pusat," ujar Arief berdasarkan keterangan tertulis, Rabu (30/9/2020).

Arief khawatir sikap Anies yang membangkang kepada Presiden diikuti oleh semua Kepala Daerah.

"Kedepan bukan cuma kebijakan PSBB saja mereka mbalelo tapi nantinya juga pada kebijakan lainnya," kata Arief yang kini sebagai Lembaga Pemantau Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (LPPC19-PEN).

Menurut Arief, akibat PSBB ketat yang diterapkan Anies di DKI Jakarta, disamping mampu menekan laju penularan Covid-19, di sisi lain juga menyebabkan PHK besar-besaran pada pekerja di Jakarta.
Belum lagi, kata Arief, pengusaha restoran yang berada di Mall sudah mulai mengeluh dengan sepinya usaha dan pajak pemprov DKI yang mencekik mereka disaat ini akibat sepinya pengunjung akibat PSBB Ketat pertama dan PSBB ketat.

"LPPC19-PEN menyerukan pada pimpinan parpol di DKI Jakarta agar segera mengelar hak angket untuk menanyakan kebijakan Anies Baswedan yang sudah banyak merugikan masyarakat dalam hal Penanganan Covid 19," jelas Arief.

"Bagi kawan-kawan serikat buruh perlu tahu bahwa kebijakan Anies Baswedan telah menyebabkan dampak PHK besar-besaran dan diiimbau agar melakukan aksi aksi penolakan PSBB ketat yang dilakukan oleh Gubenur DKI Jakarta," tutupnya.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar