Isu Kebangkitan PKI, Kiai Sahal: Kafir Ya Tetap Kafir

Senin, 28/09/2020 20:40 WIB
Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo, KH Hasan Abdullah Sahal (Gontornews)

Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo, KH Hasan Abdullah Sahal (Gontornews)

Jakarta, law-justice.co - Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo, KH Hasan Abdullah Sahal menyatakan komunis berarti kafir karena ateis. Hal itu berdasarkan isu kebangkitan PKI gaya baru.

"Nah, masalahnya kita menghadapi orang kafir atau menghadapi kekafiran. Itu pekerjaan kita. Komunis berarti ateis, dan atheis berarti kafir. Jadi pekerjaan kita menghadapi kekafiran dan menghadapi orang kafir," kata Kiai Sahal dalam focus group discussion daring Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD) yang diunggah ke YouTube, Senin (28/9/2020).

Kiai Sahal menambahkan, tidak ada PKI gaya baru, karena kafir sudah aja sejak zaman nabi.

"Jadi enggak ada PKI gaya baru itu, sama saja. Kafir ya tetap kafir. Orang yang tidak percaya Tuhan itu namanya kafir. Kita tinggal mengatakan kalau dunia ini enggak ada orang kafir ya neraka enggak ada isinya," ujarnya.

Kiai Sahal menilai fenomena yang terjadi saat ini sama dengan pada lalu, yakni adanya intimidasi, infiltrasi dan intervensi makin kuat. Oleh karena itu Kiai Sahal menegaskan bahwa umat Islam bertanggung jawab untuk membenahi hal tersebut.

Kiai Sahal pun mengimbau agar tidak ada pemurtadan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaha maupun pertahanan dan keamanan. Bahkan, Kiai Sahal juga mengkritisi soal urusan politik, ekonomi dan keamanan yang mengalahkan amanat mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Jangan menerima permurtadan ini. Amanat kemerdekaan ke mana?" katanya.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar