Kasus Covid-19 di RI Makin Menggila, Tenaga Medis Mulai Kelelahan

Senin, 21/09/2020 18:15 WIB
Nestapa tenaga medis penangan pasien corona. (Alinea.id)

Nestapa tenaga medis penangan pasien corona. (Alinea.id)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah saat ini tengah menambah rumah sakit rujukan dan rumah sakit darurat akibat kasus Covid-19 di semakin bertamabh dan totalnya mendekati 250 ribu orang. Namun, penambahan kapasitas pun harus dibarengi dengan penambahan tenaga medis.

Kepala Bidang Koordinator Relawan Medis STCP-19, Jossep F. William, mengatakan tenaga kesehatan saat ini keletihan karena peningkatan kasus yang masih tinggi. Pihaknya saat ini tetap mengusahakan agar imun tenaga kesehatan tetap baik, karena masih belum ada tanda-tanda penurunan dari kasus di masyarakat.

"Pekerjaan kita kelihatannya masih panjang belum ada tanda-tanda penurunan, tetapi malah naik terus," ujar Jossep, dilansir dari CNBCIndonesia.com, Senin (21/09/2020).

Selain itu, saat ini tenaga kesehatan di Puskesmas juga kelelahan karena jumlah pasien yang bertambah terus. Dalam satu minggu terakhir, menurut Jossep, kondisi sangat sibuk yang terlihat ambulans yang dijalankan Satgas, hampir setiap hari penuh dan sibuk membawa pasien menuju rumah sakit darurat sehingga diberlakukan antrean.

"Kalau kita terus seperti ini semua sistem yang ada di kita akan ambruk, karena overwhelmed semua. Meski sekarang kita masih tahan, tapi pertanyaannya kan sampai kapan, kalau sistem kesehatan ambruk ini yang bahaya," ujar dia.

Jossep meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan menghindari berkumpul, menjaga jarak, cuci tangan, dan memakai masker. Tim relawan juga mendukung tenaga medis dengan tim psikolog, dengan menurunkan tim dari pekerja sosial untuk membantu mereka yang bermasalah dan kesepian.

Dalam kesempatan yang sama Koordinator RS Darurat Covid-19, Mayor Jendral TNI Tugas Ratmono, mengakui rekomendasi dari Puskesmas masih harus diperiksa lebih lanjut.

"Memang kesibukannya luar biasa, karena jumlah peningkatannya signifikan semua karena itu sistem saat ini dijalankan dengan baik, bagaimana masuk wisma atlet harus terdaftar di puskesmas memang sudah sistem online, tapi harus diatur sedemikian rupa agar kenyamanan untuk masyarakat yang akan isolasi waktu masuk nyaman," ujar Tugas.

Saat ini Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta, menambah kapasitas sebanyak 1.546 tempat tidur untuk menampung pasien positif yang tanpa gejala dan sudah mulai digunakan. Penambahan fasilitas ini dilakukan di Tower 4 karena penambahan kasus positif, dan sejak pagi ini telah menerima beberapa pasien OTG yang tidak dapat melakukan isolasi mandiri di rumah mereka.

"Tower 4 dan 5 peruntukannya memang untuk isolasi mandiri buat pasien positif yang OTG. Sementara yang bergejala di tower 6-7 yang huniannya sudah 80%, dan untuk tower 5 tingkat keterisiannya sudah 90%," kata dia.

Dia pun memastikan bukan hanya fasilitas yang siap menerima penambahan pasien yang masuk, melainkan juga tenaga kesehatan untuk menanganinya. Tugas menjelaskan, satu kamar dapat diisi oleh 2-3 orang dan dipisahkan antara pria dan wanita. Menurutnya jika setiap kamar diisi 3 tempat tidur maka bisa menampung hingga 3.000 orang, sehingga jika tower 4 digunakan maka RS darurat bisa menampung hingga lebih dari 8.000 orang.

"Saat ini aturan kami setiap kamar 2 tempat tidur jadi untuk dua orang, pengamanannya pun sudah kami atur sedemikian rupa," kata Tugas.

 

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar