Roy Suryo soal Ahok: Sejak Dulu Si Hoax Ini Memang Tak Ada Apa-apanya!

Kamis, 27/08/2020 09:08 WIB
Roy Suryo. (Tempo.co)

Roy Suryo. (Tempo.co)

Jakarta, law-justice.co - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo melontarkan kritikan pedas terkait kerugian PT Pertamina (persero) sampai sekitar Rp11 triliun pada semester pertama tahun 2020..

Dia kali ini kembali menyindir Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan istilah "si hoax."

Melalui akun Twitter, Roy Suryo terang-terangan menyampaikan uneg-unegnya tentang Ahok.

Bagi dia, sejak dulu, Ahok tidak ada apa-apanya sama sekali. Nama Ahok menjadi besar, menurut Roy Suryo, antara lain karena memiliki kedekatan dengan kekuasaan.

"Tweeps, Sekali lagi ini bukan komentar saya baru2 saja, Memang sudah sejak dulu si HoaX ini sebenarnya tidak ada apa2nya samasekali, Namun beaar kemungkinan ia memegang "Kartu As" sehingga mau-tidak-mau harus tetap "dipelihara" meski konsekuensinya Negara (dan Rakyat) yg dirugikan" kicaunya di twitter.

Politikus yang belum lama ini mengundurkan diri dari Partai Demokrat itu juga menyebut Ahok bisa terkesan menjadi manusia luar biasa karena didukung oleh buzzer atau influencer.

"Tweeps, Ha-3x ... Sejak awal juga saya bilang apa, Namanya juga hanya bisa nge-HoAk, apapun yg dilakukan sebenarnya cuman HoAk, Hanya karena didukung sama Buzzer2 (& yg sekarang lagi nge-trend: Influencer2) tampak "wow" padahal semua OmDo-nya si HoAk. Lagi2 Rakyat jadi Korban ..." Kicaunya lagi.

Dalam pernyataan yang disampaikan di Twitter pada April lalu, Roy Suryo menyatakan setuju dengan apa yang dikatakan Tan Yoana tentang Ahok.

Menurut Roy Suryo, penunjukan Ahok menjadi komisaris utama Pertamina penuh kontroversi. Dia juga menyinggung gaji yang diterima Ahok yang disebutnya nggak masuk akal. Termasuk tindak tanduk Ahok pun tak luput dari pengamatan Roy.

"Tweeps, Apa yg disampaikan @TanYoana ini saya setuju 1000%. Mulai dari Penunjukkannya yg kontroversial, Gajinya yg tidak masuk akal, Cara2 pencitraan dirinya yg menjijikkan, Tata bahasanya yg tidak sopan, Sikapnya yg Abai & Arogan, Kalau memang mau maju 2024 itu benar2 Keterlaluan" lanjutnya.

Mungkin memang sudah jadi jalannya Ahok, menjadi orang terkenal, tetapi hampir selalu jadi sasaran tembak.

Sebelum dikait-kaitkan dengan kerugian Pertamina, Ahok juga dapat komentar-komentar pedas dari sejumlah pihak karena dianggap ikut bertanggungjawab gara-gara Pertamina tidak masuk dalam daftar 500 perusahaan dengan pendapatan terbesar di dunia atau Fortune Global 500 tahun 2020.

Padahal, pada tahun lalu, perusahaan milik negara ini berada di peringkat 175. Perusahaan ini ketika itu menjadi satu-satunya perusahaan dari Indonesia yang masuk daftar Fortune.

Menanggapi polemik yang muncul, mantan Komisaris Jasa Marga dan Pelindo 1 Refly Harun mengatakan memang nilai kerugian Pertamina fantastis.

Itu sebabnya langsung memantik polemik. Mengenai opini publik yang muncul, Refly Harun mengatakan, "Resikonya kalau orang ngetop, padahal belum tentu kerugian tersebut atau keuntungan perusahaan karena satu orang."

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar